JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi mengganti nama rumah sakit di Jakarta menjadi rumah sehat. Penggantian nama mengikat 31 rumah sakit umum daerah (RSUD) milik Pemprov DKI Jakarta menjadi rumah sehat untuk Jakarta (RSUJ).
Rumah Sehat untuk Jakarta merupakan sebuah penjenamaan layanan kesehatan milik Pemprov DKI Jakarta yang sebelumnya merupakan 31 RSUD.
Anies memandang, penggantian nama ini dilakukan untuk mengubah pola pikir masyarakat agar tidak hanya berkunjung di saat sakit, namun juga dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatannya. Hal ini Anies sampaikan saat peluncuran penamaan rumah sehat untuk Jakarta di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.
“Selama ini Rumah Sakit kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif, sehingga orang datang karena sakit dan ingin sembuh. Datanglah ke rumah sakit untuk sembuh, padahal untuk sembuh harus sakit dulu. Nah di sisi lain pada pandemi kemarin kita menyaksikan pentingnya menjaga kesehatan. Karena itu Rumah Sehat ini perannya ditambah, yakni aspek promotif dan preventif,” kata Anies, Rabu, 3 Agustus.
Anies berharap, pergantian nama ini akan berhasil membuat masyarakat berpikir bahwa mereka mendatangi rumah sehat untuk menjadi lebih sehat.
Misalnya, dengan melakukan medical and mental health check up, vaksinasi dan imunisasi, dan berbagai kegiatan yang bersifat promotif preventif lainnya. Sehingga rumah sehat ini dirancang benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup sehat, bukan sekadar berorientasi sembuh dari sakit.
“Dengan penjenamaan ini kami berharap masyarakat akan memandang rumah sehat dengan cara pandang berbeda. Apalagi dalam bahasa internasional rumah sakit diartikan sebagai hospital dari hospitality yakni keramahan. Harapannya melalui penjenamaan ini juga percakapan di rumah-rumah pun berbicara tentang sehat bukan sakit karena alam bawah sadar kita menggarisbawahi itu,” urai Anies.
BACA JUGA:
Melanjutkan, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menjelaskan bahwa Rumah Sehat untuk Jakarta juga hadir dengan warna dan desain logo yang baru.
Widyastuti berharap, pembaruan ini dapat menjadi wajah baru bagi pelayanan kesehatan rujukan di DKI Jakarta. Tentu hal ini harus didukung dengan pembentukan profesionalisme seluruh SDM untuk lebih memberikan pelayanan yang optimal.
“Sebelumnya kita memiliki logo yang berbeda-beda menjadi 1 logo yang sama. Logo Penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta terinspirasi dari kelopak bunga melati gambir, yang merupakan salah satu bunga khas DKI Jakarta yang tidak hanya indah namun juga memiliki manfaat kesehatan sebagai obat,” tutur Widyastuti.
Selain pencanangan di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, kegiatan pencanangan ini juga dilakukan secara serentak di 5 wilayah lainnya dan dihadiri oleh Walikota dan Bupati di Rumah Sakit di masing-masing wilayah secara hybrid yang berlokasi antara lain: Jakarta Pusat berlokasi di RS Tarakan; Jakarta Utara berlokasi di RS Koja; Jakarta Selatan berlokasi di RS Pasar Minggu; Jakarta Timur berlokasi di RS Duren Sawit; Kepulauan Seribu berlokasi di RS Kepulauan Seribu.