Massa Tolak UU Cipta Kerja Nyalakan Lilin dan Doa Bersama sebelum Membubarkan Diri
Demo Gebrak di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Selasa 10 November (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Massa Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) akhirnya membubarkan diri dari kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Mereka sebelumnya berencana menggelar aksi hingga pukul 20.00 WIB, namun kepolisian meminta massa segera membubarkan diri dan negosiasi batal mencapai kata sepakat.

"Terima kasih kepada rekan-rekan buruh dan mahasiswa telah melaksanakan aksi dengan damai. Sekarang kita kembali ke rumah masing-masing," kata petugas kepolisian dengan pelantang suara dari balik pagar berduri.

Sebelum membubarkan diri, massa aksi sempat menyalakan lilin dan berdoa bersama dipimpin oleh sejumlah pemuka agama.

Mereka juga sempat membacakan pernyataan sikap. Adapun pernyataan sikap yang mereka bacakan adalah sebagai berikut:

Bertepatan dengan hari pahlawan 10 November 2020, Gerakan Buruh Bersama Rakyat agar mahasiswa, pengangguran, perempuan, petani, rakyat, nelayan masyarakat adat, buruh, kaum miskin kota untuk terus bersama-sama berpihak kepada kelompok yang tertindas, bukan penguasa dan melakukan:

1. Pembangkangan sipil terhadap skandal Omnibus Law. Kita harus mengabaikan undang-undang ini meskipun telah disahkan dan mendesak Presiden RI untuk mencabutnya

2. Turun aksi ke jalan menyuarakan pencabutan UU Omnibus Law untuk memberikan tekanan politik kepada rezim dan negara sehingga presiden mengeluarkan Perppu sebagai tanda dicabut dan dibatalkannya Omnibus Law Cipta Kerja.

3. Membangun persatuan gerakan rakyat akar rumput nasional untuk saling menguatkan, membantu, dan melindungi mereka terhadap amarah aparat atau preman penguasa.

Demo Gebrak di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Selasa 10 November (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Selain itu, mereka juga membacakan sumpah rakyat tertindas yang pernah dibacakan beberapa waktu lalu. Berikut adalah isi sumpah tersebut:

1. Dengan segenap kesadaran, kami rakyat tertindas menjunjung tinggi persatuan, persatuan atas nama tegaknya keadilan.

2. Dengan seluruh keberanian, kami rakyat tertindas bersumpah menyerukan sikap perlawanan, perlawanan terhadap culasnya kekuasaan.

3. Dengan sepenuh keyakinan, kami rakyat tertindas bersumpah akan terus berjuang, berjuang demi lenyapnya kesewenang-wenangan.

Setelah membacakan pernyataan sikap, massa Gebrak kemudian membubarkan diri sekitar pukul 18.45 WIB. Sambil membubarkan diri secara damai, mereka menyanyikan lagu Internasionale dan Buruh Tani.