Arkeolog Israel Kembali Temukan Masjid Kuno dari Abad ke-7 di Gurun Negev, Bakal Dipertahankan Sebagai Monumen Maupun untuk Salat
Penemuan masjid di Gurun Negev, Israel tahun 2019. (Sumber: Israel Antiquities Authority)

Bagikan:

JAKARTA - Arkeolog Israel berhasil mengungkap sebuah masjid kuno di gurun Negev yang berusia lebih dari 1.200 tahun. Struktur itu ditemukan selama pekerjaan konstruksi di Rahat, kota mayoritas Badui di Negev yang didirikan pada awal 1970-an.

Otoritas Barang Antik Israel (IAA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa masjid itu didirikan selama penaklukan Muslim di Levant, sekitar pada abad ke-7.

Masjid itu berisi ruang persegi dan dinding yang menghadap ke arah (Makkah), dengan ceruk setengah lingkaran di dinding itu mengarah ke selatan, kata IAA.

"Fitur arsitektur unik ini menunjukkan bahwa bangunan itu digunakan sebagai masjid," kata pihak berwenang, mencatat bahwa itu mungkin menampung beberapa lusin jemaah sekaligus, melansir The National News 23 Juni.

Tidak jauh dari masjid, sebuah "bangunan mewah" juga ditemukan, dengan sisa-sisa peralatan makan dan artefak kaca yang menunjukkan kekayaan penghuninya, kata IAA.

Tiga tahun lalu, pihak berwenang menemukan masjid lain di dekatnya dari era yang sama pada abad ke-7 hingga ke-8 M, menyebut dua tempat ibadah Islam itu "di antara yang paling awal dikenal di seluruh dunia".

Diketahui, masjid-masjid, perkebunan dan rumah-rumah lain yang ditemukan di dekatnya menerangi "proses sejarah yang terjadi di Negev utara dengan pengenalan agama baru, agama Islam, dan pemerintahan dan budaya baru di wilayah tersebut," terang IAA.

"Ini secara bertahap didirikan, mewarisi pemerintah Bizantium sebelumnya dan agama Kristen yang memegang kekuasaan atas tanah selama ratusan tahun," terang IAA.

Untuk diketahui, penaklukan Muslim di wilayah itu terjadi pada paruh pertama abad ke-7.

The Madain Project, arsip online sejarah dan arkeologi Abrahamik, mengatakan usia situs ditentukan oleh "metode arkeologi tradisional, seperti identifikasi gaya tembikar, koin, dan lampu minyak," yang berarti konstruksi terjadi "sekitar akhir abad ketujuh hingga awal abad kedelapan Masehi, dengan selisih 30 sampai 40 tahun."

IAA mengatakan, masjid-masjid yang ditemukan di Rahat akan dipertahankan di lokasi mereka saat ini, baik sebagai monumen bersejarah atau sebagai tempat salat yang aktif.