Bagikan:

JAKARTA - Israel Antiquities Authority (IAA) menemukan puluhan potongan Dead Sea Scroll atau Gulungan Naskah Laut Mati yang memuat teks alkitab dari masa dua ribu tahun lalu. Naskah itu ditemukan di sebuah gua di gurun.

Gua itu berada di situs arkeologi, Cave of Horrors di Gurun Yudea. Kawasan itu membentang di bagian selatan Israel dan Tepi Barat. Para ilmuwan meyakini sejak lama gulungan itu telah disembunyikan selama pemberontakan Yahudi melawan Roma.

Nama Cave of Horrors terinspirasi dari banyaknya kerangka dan medan berbahaya di sekitar dan di dalam gua tersebut. Gua itu diyakini dimanfaatkan para pemberontak Yahudi untuk melawan Romawi selama pemberontakan Bar Kochba yang gagal pada abad kedua.

Seorang kurator IAA, Oren Ableman menyebut ada beberapa bagian gulungan yang sama dengan Book of the Twelve Minor Prophets ketika suku Bedouins menemukannya sekitar 1950-an. Suku Bedouins saat itu menemukan gulungan di lokasi yang sama, Cave of Horrors.

Temuan Gulungan Naskah Laut Mati

Puluhan potongan Gulungan Naskah Laut Mati ditemukan dalam keadaan diawetkan sempurna. Gulungan-gulungan itu ditemukan dalam terjemahan Yunani dari Alkitab Ibrani.

"Untuk pertama kalinya dalam sekitar 60 tahun, penggalian arkeologi telah menemukan pecahan gulungan kitab suci," penjelasan IAA, dikutip dari New York Times, Rabu, 17 Maret.

Sebagian besar teks gulungan itu berbahasa Yunani kuno, bahasa yang banyak digunakan di periode pemberontakan. Namun, penggunaan kata "Tuhan" dalam gulungan naskah alkitab itu muncul dalam aksara Ibrani Kuno.

Temuan potongan Dead Sea Scroll terdahulu (Sumber: Commons Wikimedia)

Teks bahasa Yunani itu juga diketahui diambil dari kitab Zakharia dan Nahum dan telah diberi penanggalan radiokarbon tertanggal abad ke-2 Masehi. Seorang kurator IAA, Oren Ableman menjelaskan ada beberapa ciri mencolok dari fragmen-fragmen yang baru ditemukan.

Ciri-ciri mencolok itu adalah penyimpangan semua versi kitab Perjanjian Lama lainnya. Dalam satu bagian, kata "gerbang" diganti dengan kata "jalanan".

"Arti penting dari penyimpangan itu adalah apa yang kami coba temukan sekarang," kata Oren.

Kepala Institut Arkeologi di Universitas Ibrani Yerusalem, Yosef Garfinkel, menggambarkan temuan ini sebagai hal "menarik". Hal itu, katanya, dapat memperkaya "studi sejarah terjemahan Alkitab dalam bahasa Yunani."

Gulungan Naskah Laut Mati adalah kumpulan teks Yahudi yang ditemukan di gua-gua di gurun Tepi Barat, dekat Qumran pada medio 1940 hingga 1950-an. Naskah-naskah itu berasal dari abad ke tiga SM sampai abad ke satu Masehi.

Naskah itu termasuk salinan paling awal dari teks-teks alkitab dan dokumen-dokumen yang menguraikan kepercayaah sekter Yahudi yang sedikit dipahami.

*Baca informasi lain soal ARKEOLOGI atau baca tulisan menarik lain dari Yudhistira Mahabharata.

BERNAS Lainnya