Bagikan:

JAKARTA - Beberapa artefak kuno, termasuk pedang ksatria Tentara Salib berusia 900 tahun, berhasil ditemukan oleh Shlomi Katzin, seorang penyelam scuba dari Kota Atlit di Israel, dan rekan-rekannya.

Pedang besi kuno tersebut memiliki bilah sepanjang 1 m (3,3 kaki) dan gagang sepanjang 30 cm (12 inci).

"Pedang, yang telah diawetkan dalam kondisi sempurna, adalah penemuan yang indah dan langka dan ternyata milik seorang ksatria Tentara Salib,” kata Dr. Nir Distelfeld, seorang inspektur dari Unit Pencegahan Perampokan dari Otoritas Barang Antik Israel (IAA), mengutip Sci-News 19 Oktober.

"Itu ditemukan bertatahkan organisme laut, tetapi tampaknya terbuat dari besi. Sangat menyenangkan untuk menemukan objek pribadi seperti itu, membawa Anda 900 tahun yang lalu ke era yang berbeda, dengan ksatria, baju besi, dan pedang," sambungnya.

Artefak itu ditemukan pada 16 Oktober 2021 di dasar laut di lepas pantai Carmel Israel.

"Pantai Carmel memiliki banyak teluk alami yang menyediakan perlindungan bagi kapal-kapal kuno dalam badai, dan teluk-teluk kecil yang lebih besar di mana seluruh pemukiman dan kota pelabuhan kuno berkembang, seperti Dor dan Atlit," papar Dr. Kobi Sharvit, direktur Unit Arkeologi Kelautan di IAA.

pedang tentara salib
Shlomi Katzin bersama pedang tentara Salib berusia 900. (Sumber: Nir Distelfeld/Israel Antiquities Authority)

"Kondisi ini telah menarik kapal dagang selama berabad-abad, meninggalkan temuan arkeologis yang kaya. Pedang yang baru saja ditemukan hanyalah salah satu penemuan tersebut," tukasnya.

Di situs bawah laut yang sama, penyelam menemukan jangkar batu kuno, jangkar yang terbuat dari logam, dan pecahan tembikar.

"Penemuan penemuan kuno oleh perenang dan penyelam rekreasi adalah fenomena yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dengan meningkatnya popularitas olahraga semacam itu," jelas Dr. Sharvit.

'Survei bawah air itu dinamis. Bahkan badai terkecil pun menggerakkan pasir dan mengungkapkan area di dasar laut, sementara mengubur yang lain."

"Oleh karena itu, sangat penting untuk melaporkan temuan semacam itu dan kami selalu berusaha mendokumentasikannya di tempat, untuk mengambil sebanyak mungkin data arkeologis," paparnya.

Ditambahkan olehnya, penemuan arkeologi di situs itu menunjukkan kawasan itu berfungsi sebagai pelabuhan alami kecil sementara untuk kapal yang mencari perlindungan.

"Identifikasi dari berbagai temuan menunjukkan bahwa jangkar itu digunakan pada awal Zaman Perunggu Akhir, 4.000 tahun yang lalu. Penemuan pedang baru-baru ini menunjukkan bahwa teluk alami juga digunakan pada periode Tentara Salib, sekitar 900 tahun yang lalu," pungkasnya.