Flash Drive Perusahaan Rekanan Pemerintah Kota untuk Penyaluran Bantuan COVID-19 Hilang: Isinya Biodata, Alamat hingga Rekening Bank
Amagasaki City Hall, Jepang. (Wikimedia Commons/KishujiRapid)

Bagikan:

JAKARTA - Data kependudukan, termasuk di dalamnya nomor rekening pribadi merupakan informasi sensitif, yang rentang disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang tidak bertanggungjawab. Bocornya data-data tersebut tentu sangat berbahaya dan mengkhawatirkan.

Seperti yang tengah terjadi di kota ini, saat karyawan perusahaan rekanan pemerintah kota kehilangan flash drive berisi data kependudukan, bersama dengan hilangnya tas yang ia bawa.

Kota Amagasaki di Jepang barat mengatakan pada Hari Kamis, mereka telah kehilangan USB flash drive yang berisi informasi pribadi dari sekitar 460.000 penduduknya.

Data yang hilang antara lain nama, alamat, tanggal lahir dan nomor rekening bank rumah tangga penerima kesejahteraan, antara lain. Tidak ada bukti data yang bocor sejauh ini, menurut kota di Prefektur Hyogo.

Seorang karyawan sebuah perusahaan yang ditugaskan untuk membantu peluncuran dana bantuan COVID-19 kota, kehilangan tas yang memiliki flash drive di dalamnya setelah makan dan minum di sebuah restoran pada Hari Selasa, kata kota itu.

Karyawan itu melapor ke polisi Hari Rabu. Yang sedikit menenangkan, data-data sensitif dan rahasia tersebut dienkripsi serta dilindungi dengan kata sandi, menurut pemerintah kota.

"Kami akan memastikan manajemen keamanan secara menyeluruh saat menangani data elektronik," kata kota itu dalam sebuah pernyataan, melansir Kyodo News 23 Juni.

"Kami akan bekerja untuk mendapatkan kembali kepercayaan warga kami dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi informasi pribadi," pungkas pihak kota.