Pasukan Rusia Coba Kepung Lysychansk, Moskow Selangkah Lebih Dekat Capai Salah Satu Target Perang: Kuasai Lugansk
Ilustrasi tentara Rusia di Ukraina. (Wikimedia Common/Mil.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Ukraina mungkin perlu mundur dari kota garis depan utama Lysychansk untuk menghindari pengepungan setelah pasukan Rusia merebut dua desa di selatannya, kata gubernur regional Serhiy Gaidai, Kamis.

Mundurnya pasukan Ukraina dari Lysychansk dan Sievierodonetsk, dua kota terakhir yang dikuasai Ukraina di Lugansk, akan membawa Moskow lebih dekat ke salah satu tujuan perang utamanya untuk merebut semua wilayah itu.

Dibagi oleh sungai, kota-kota itu telah menjadi medan pertempuran utama dalam serangan Rusia di jantung industri Donbas dan pertempuran itu mendekati "klimaks yang sengit," kata seorang pejabat tinggi, Rabu.

Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina pada hari Kamis mengkonfirmasi hilangnya Rai-Oleksandrivka dan Loskutivka, sekitar 5 km (3 mil) dari Lysychansk, dan mengatakan bahwa pasukan Rusia berusaha mengepung pasukan Ukraina di sana.

Tidak disebutkan bagaimana tanggapannya, tetapi Gubernur Gaidai mengatakan pasukan Ukraina mungkin harus mundur.

"Untuk menghindari pengepungan, komando kami dapat memerintahkan agar pasukan mundur ke posisi baru. Semua Lysychansk berada dalam jangkauan api mereka. Sangat berbahaya di kota," terang Gaidai dikutip dari Reuters 24 Juni.

Militer Ukraina hampir tidak pernah berbagi rincian mengenai strateginya, tetapi kepala komandan angkatan bersenjata Valery Zaluzhny mengakui. Ukraina harus melakukan penyesuaian pertahanan.

"Kami terpaksa melakukan pertahanan bergerak, untuk menempati garis dan posisi yang lebih menguntungkan. Harga kebebasan itu mahal," ujar Zaluzhny dalam sebuah posting online yang tidak menyebutkan area tertentu.

Dalam pembaruan malam, militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia yang didukung dengan cadangan tambahan telah melanjutkan serangan mereka di selatan Lysychansk, setelah pasukan Ukraina sebelumnya mendorong mereka kembali.

Perang telah memasuki fase gesekan brutal dalam beberapa pekan terakhir, dengan pasukan Rusia memusatkan senjata artileri yang luar biasa di kantong Donbas ini, yang diklaim Moskow atas nama separatis.

Gaidai mengatakan Lysychansk masih bisa dijangkau melalui jalan darat, sehingga evakuasi warga sipil dapat dilanjutkan. Kantor berita Rusia TASS sebelumnya mengutip separatis yang didukung Rusia mengatakan, kota itu dikepung dan terputus dari pasokan.

Sementara itu seorang pejabat senior pertahanan Ukraina mengataka,n pasukan Ukraina bertahan di bagian Sievierodonetsk, yang sebagian besar dikuasai oleh pasukan Rusia.

Meskipun jalur pasokan rusak, pasukan ini masih dapat menerima senjata dan amunisi serta mengevakuasi yang terluka, kata Oleksiy Gromov, Wakil Kepala Departemen Operasional Utama Staf Umum.

Terpisah, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Hari Kamis, kemajuan Rusia baru-baru ini menempatkan pasukan Ukraina yang bertahan di Lysychansk-Sieverodonetsk di bawah tekanan yang meningkat.

“Namun, upaya (Rusia) untuk mencapai pengepungan yang lebih dalam untuk mengambil (wilayah) Donetsk barat tetap terhenti,” kata kementerian itu dalam pembaruan harian di Twitter.