JAKARTA - Howitzer self-propelled Jerman telah tiba di Ukraina dalam pengiriman pertama senjata berat yang dijanjikan oleh Berlin, Menteri Pertahanan Ukraina mengatakan pada Hari Selasa.
Ukraina telah memohon kepada Barat untuk mengirim artileri yang lebih banyak dan lebih baik, karena negara itu kehabisan amunisi untuk persenjataan peninggalan era Uni Soviet.
"Kami memiliki pengisian ulang! Panzerhaubitze Jerman 2000 dengan awak terlatih Ukraina bergabung dengan keluarga artileri Ukraina," kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov di media sosial, dikutip dari Reuters 22 Juni.
Panzerhaubitze (PzH) 2000 adalah salah satu senjata artileri paling kuat dalam inventaris Bundeswehr dan dapat mencapai target pada jarak 40 km (25 mil).
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan pasukan Ukraina segera menyelesaikan pelatihan penggunaan howitzer Jerman, segera memasuki medan perang di Ukraina.
"Pelatihan Panzerhaubitze (PzH) 2000 akan segera selesai, sehingga dapat digunakan dalam pertempuran di Ukraina," terang Menteri Lambrecht kepada wartawan saat berkunjung ke sebuah pangkalan militer di Kota Rheinbach, Jerman barat.
"Howitzer pertama akan dikirim (ke Ukraina) ketika pelatihan telah selesai dan bertanggung jawab (untuk memasok mereka)," jelas Menteri Lambrecht, seraya menambahkan bahwa dia tidak akan mengumumkan tanggal atau rute transportasi untuk alasan keamanan.
Jerman berjanji untuk memasok Kyiv dengan tujuh howitzer self-propelled pada Bulan Mei, menambah lima sistem artileri seperti yang dijanjikan Belanda.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina, memposting daftar senjata lain yang dijanjikan oleh Jerman, termasuk 30 tank Gepard dan tiga peluncur roket ganda MARS II, serta 500 rudal Stinger yang ditembakkan dari bahu.
Negara-negara lain yang telah memasok Ukraina dengan howitzer self-propelled dan derek termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Norwegia dan Polandia.
The supply of PzH 2000 is an example of international cooperation in support of Ukraine. I highly appreciate the efforts of my colleague, 🇩🇪 #DefMin Christine Lambrecht, and I would like to thank the Netherlands and 🇳🇱 #DefMin @KajsaOllongren. https://t.co/fSpYOAl159
— Oleksii Reznikov (@oleksiireznikov) June 21, 2022