Diduga Mata-mata dan Bocorkan Data Intelijen ke Rusia, Pejabat Kabinet dan Pebisnis Ukraina Ditahan
Ilustrasi pasukan khusus SBU Ukraina. (Wikimedia Commons/Security Service of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Diduga menjadi bagian dari jaringan mata-mata Rusia, seorang pejabat senior pemerintahan dan pebisnis Ukraina ditahan oleh dinas keamanan dan intelijen Kyiv.

Security Service (SBU) tidak menyebutkan nama kedua tersangka, tetapi mengidentifikasi mereka sebagai pejabat senior di Sekretariat Kabinet Menteri dan kepala departemen di Kamar Dagang dan Industri, untuk lobi bisnis.

Dikatakan dalam sebuah pernyataan di aplikasi Telegram, pihak SBU telah melakukan "operasi khusus multi-tahap" untuk menetralisir dugaan jaringan mata-mata.

"Akibatnya, di Kyiv, kepala departemen Sekretariat Kabinet Menteri dan kepala salah satu direktorat Kamar Dagang dan Industri ditahan," kata SBU, dikutip dari Reuters 22 Juni.

"Para pejabat ini menyampaikan berbagai informasi intelijen kepada musuh, dari keadaan kemampuan pertahanan kami hingga pengaturan di perbatasan negara dan data pribadi petugas penegak hukum Ukraina," papar SBU.

Terpisah, pihak Rusia tidak segera mengomentari pernyataan SBU terkait penangkapan dan aktivitas intelijen ini.

Dua tersangka utama terlihat duduk di depan bendera Ukraina dalam sebuah video dan mengatakan mereka telah bekerja sama dengan Moskow, yang telah berperang dengan Ukraina sejak Rusia menginvasi tetangganya pada 24 Februari. Tidak segera jelas apakah mereka berbicara di bawah tekanan.

SBU mengatakan Rusia membayar tersangka mulai dari 2.000 hingga 15.000 doalr AS per tugas, tergantung pada tingkat kerahasiaan dan pentingnya informasi. Salah satu pria mengatakan dalam video, dia telah menerima total 33.000 dolar AS untuk kegiatannya, dan yang lain mengatakan dia menerima 27.000 dolar AS.

Selain itu, satu yang memiliki nama kode "Kireev", mengatakan dia telah berkolaborasi sejak 2016. Yang lain mengatakan dia telah melakukan kegiatan tersebut sejak 2019.