JAKARTA - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut dua warga negara Amerika Serikat yang tertangkap di Ukraina, merupakan tentara bayaran, melakukan kejahatan yang akan diselidiki dan tidak tunduk terhadap Konvensi Jenewa.
Dua warga AS yang melakukan perjalanan ke Ukraina sebagai pejuang sukarelawan menghadapi Rusia, sudah sepekan belakangan menghilang, membuat pihak keluarga khawatir akan nasib mereka pekan lalu.
Alexander Drueke (39) dari Tuscaloosa, Alabama dan Andy Huynh (27) dari Hartselle, Alabama, terakhir berhubungan dengan keluarga mereka pada 8 Juni dan tidak kembali dari misi di sekitar wilayah Kharkiv di Ukraina timur.
"Mereka adalah tentara bayaran, dan mereka terlibat dalam kegiatan ilegal di wilayah Ukraina. Mereka terlibat dalam penembakan dan penembakan personel militer kami. Mereka membahayakan hidup mereka dan mereka harus bertanggung jawab atas kejahatan yang telah mereka lakukan," kata Peskov dalam sebuah wawancara dengan saluran berita MSNBC AS, mengutip TASS 21 Juni.
"Dan mereka harus bertanggung jawab atas kejahatan yang mereka lakukan. Kejahatan itu harus diselidiki. Satu-satunya hal yang jelas adalah bahwa mereka telah melakukan kejahatan. Mereka bukan tentara Ukraina. Mereka tidak tunduk pada Konvensi Jenewa," sambungnya seperti mengutip Reuters.
Melansir berbagai sumber, diketahui salah satu poin dalam Konvensi Jenewa usai Perang Dunia Kedua, antara lain mengatur mengenai ketentuan tahanan perang. Sementara, Rusia sejak awal sudah mengumumkan akan mengeyampingkan hal ini bagi tentara bayarang asing yang tertangkap di Ukraina.
Tak satu pun dari tentara bayaran yang dikirim Barat ke Ukraina untuk berperang bagi rezim nasionalis, akan menikmati hak para pejuang di bawah hukum humaniter internasional, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
"Saya ingin membuat pernyataan resmi, tidak ada tentara bayaran yang dikirim Barat ke Ukraina untuk memperjuangkan rezim nasionalis di Kiev, yang dapat dianggap sebagai pejuang sesuai dengan hukum humaniter internasional atau menikmati status tawanan perang (POW)," tegas Konashenkov, melansir TASS.
BACA JUGA:
Dia memperingatkan bahwa semua tentara bayaran asing, yang tertangkap dan ditahan di Ukraina, akan dibawa ke pengadilan atas tuduhan kriminal.
Diketahui, komentar Peskov adalah pengakuan resmi pertama bahwa dua pria tersebut ditahan dan sedang diselidiki. Kendati demikian, Peskov tidak akan mengungkapkan di mana orang-orang itu ditahan.
Sebelumnya, dua warga Inggris dan seorang Maroko telah dijatuhi hukuman oleh pengadilan di bawah yurisdiksi separatis di Donetsk yang didukung Rusia. Alasannya, mereka adalah tentara bayaran dan tidak tunduk pada Konvensi Jenewa yang mengatur tahanan perang.