JAKARTA - Diplomat Rusia memberi garis batas yang jelas, saat Kanselir Jerman menyebut Presiden Rusia khawatir akan 'percikan demokrasi' menyebar ke negaranya, menocba memecah Eropa dan kembali ke dunia yang dominasi oleh lingkungan pengaruh.
Kanselir Scholz menanggapi pertanyaan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Muenchner Merkur, yang diterbitkan di situs web pemerintah pada Hari Senin, tentang apakah Presiden Putin akan menerima Ukraina bergerak lebih dekat ke Uni Eropa.
"Presiden Rusia harus menerima, bahwa ada komunitas demokrasi berbasis hukum di lingkungannya yang tumbuh semakin dekat," ujar Kanselir Scholz seperti melansir Reuters 21 Juni.
"Dia jelas takut percikan demokrasi menyebar ke negaranya," sambung Kanselir Scholz.
Terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova tegas menolak komentar tersebut.
"Percikan api Jerman telah menyebar ke kami beberapa kali. Kami tidak akan membiarkan kebakaran lagi," tulisnya di media sosial.
Komisi Eropa pekan lalu merekomendasikan agar Ukraina, yang telah memerangi invasi Rusia sejak Februari, diberi status kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa, sebuah langkah yang menurut Scholz juga didukungnya.
BACA JUGA:
Kanselir Scholz memperingatkan, bahwa kenaikan harga energi kemungkinan akan berlangsung lama dan menolak pernyataan Rusia, bahwa pihaknya telah memotong aliran gas karena suku cadang yang diperlukan hilang akibat sanksi.
"Penjelasan ini tidak masuk akal," tandasnya.