Tanpa Big Mac hingga McFlurry, Gerai Pengganti McDonald's Mulai Beroperasi di Rusia, Warga: Rasanya Tetap Sama, Colanya Beda
Ilustrasi Vkusno & tochka (Antara/Reuters/Evgenia Novoz)

Bagikan:

JAKARTA - Vkusno & tochka mulai beroperasi di Moskow, Rusia, sepeninggal merek legendaris McDonald's dengan warga tidak bisa lagi menemui menu-menu familiar seperti Big Mac.

Pembukaan gerai yang berganti nama, lebih dari tiga dekade setelah raksasa burger Amerika pertama kali membuka pintunya di Moskow dalam pencairan simbolis antara Timur dan Barat, sekali lagi merupakan tanda nyata dari tatanan dunia baru. Pembukaan kembali berlangsung pada Hari Rusia, hari libur yang merayakan kebanggaan nasional.

Nasib rantai, yang dijual McDonald's ketika keluar dari negara itu karena konflik di Ukraina, dapat memberikan ujian tentang seberapa sukses ekonomi Rusia dapat menjadi lebih mandiri dan menahan sanksi Barat.

Pada Hari Minggu, puluhan orang mengantri di luar tempat yang dulunya merupakan restoran andalan McDonald's di Pushkin Square, pusat kota Moskow. Outlet tersebut memakai logo baru, burger bergaya dengan dua kentang goreng, ditambah slogan: 'Namanya berubah, cinta tetap'.

Antrian secara signifikan lebih kecil daripada ribuan orang yang berbondong-bondong ke pembukaan McDonald's asli di sana pada tahun 1990, selama era Uni Soviet.

"Kita perlu menghindari penurunan kualitas, sehingga semuanya tetap seperti sebelumnya, karena kita mencintai McDonald's," kata pekerja IT Sardana Donskaya, yang mengantri 32 tahun lalu untuk mencicipi merek yang melambangkan kapitalisme Barat, dan kembali pada Hari Minggu untuk mengantar penggantinya, melansir Reuters 13 Juni.

Menu Vkusno & tochka lebih kecil, tidak menawarkan Big Mac dan beberapa burger dan makanan penutup lainnya, seperti McFlurry. Namun, harga-harga yang ditawarkan juga turun dibanding sebelumnya.

Burger keju dengan ganda dijual seharga 129 rubel atau sekitar Rp32.717, dibandingkan dengan era McDonald's yang sekitar 160 rubel atau setara Rp40.579. Adapun burger ikan dijual seharga 169 rubel atau sekitar Rp42.862, dibanding sebelumnya 190 rubel atau Rp48.188

Komposisi burger tidak berubah dan peralatan dari McDonald's tetap ada, kata Alexander Merkulov, manajer kualitas di perusahaan baru.

logo vkusno & tochka
Logo Vkusno & tochka. (Wikimedia Commons/Vkusno&Tochka)

Diketahui, McDonald's menutup restoran Rusianya pada Bulan Maret lalu sebelum kemudian pada pertengahan Mei, mereka mengumumkan telah memutuskan untuk angkat kaki dari negara itu, salah satu aksi bisnis paling terkenal sejak Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari.

Sebagai tanda ketergesaan pemilik baru harus mengubah citra pada waktunya untuk peluncuran, sebagian besar kemasan untuk kentang goreng dan burger berwarna putih polos, seperti cangkir minuman. Sementara, tas takeaway berwarna coklat polos. Logo McDonald's lama pada paket saus tomat dan saus lainnya ditutupi dengan tanda hitam darurat.

Sergei, seorang pelanggan berusia 15 tahun, melihat sedikit perbedaan.

"Rasanya tetap sama. Colanya berbeda, tapi burgernya benar-benar tidak berubah," katanya sambil menyantap burger ayam dan kentang goreng.

Restoran unggulan Moskow adalah salah satu dari 15 gerai baru yang dibuka di dalam dan sekitar ibu kota pada Hari Minggu. Oleg Paroev, CEO Vkusno & tochka, mengatakan perusahaan berencana untuk membuka kembali 200 restoran di Rusia pada akhir Juni dan 850 restoran pada akhir musim panas.

"Selama tiga bulan kami tidak bekerja. Semua orang sangat senang," kata Ruzanna, manajer cabang Moskow yang akan dibuka pada Juli.

Rantai tersebut akan mempertahankan interior lama McDonald's tetapi akan menghapus referensi apa pun ke nama sebelumnya, kata Paroev, yang ditunjuk sebagai CEO McDonald's Rusia beberapa minggu sebelum konflik Ukraina dimulai.

"Tujuan kami adalah agar tamu kami tidak melihat perbedaan baik dalam kualitas maupun suasana," terang Paroev pada konferensi pers di restoran.

Adapun Pengusaha Siberia Alexander Govor, pemilik baru bisnis tersebut, mengatakan kepada Reuters, bahwa mereka akan meluncurkan sesuatu yang mirip dengan Big Mac khas McDonald's.

"Kami tidak memiliki hak untuk menggunakan beberapa warna, kami tidak memiliki hak untuk menggunakan lengkungan emas, kami tidak memiliki hak untuk menggunakan penyebutan McDonald's," terangnya.

"Big Mac adalah kisah McDonald's. Kami pasti akan melakukan hal serupa. Kami akan berusaha membuat sesuatu yang lebih baik lagi agar pengunjung dan tamu kami menyukai hidangan ini," tandasnya.

Ia menambahkan, mayoritas bahan yang digunakan pihaknya berasal dari Rusia, hanya 2 persen yang bukan, dengan perusahaan sedang mencari pemasok minuman ringan baru.