JAKARTA - Gerai makanan siap saji McDonald's mengumumkan kembalinya menu yang sempat menjadi favorit, namun 'menghilang' karena terdampak pandemi COVID-19, untuk konsumen di Amerika Serikat kurang dari dua pekan mendatang.
Mulai tanggal 24 Januari, jaringan tersebut menghadirkan kembali Double Big Mac, yang memiliki empat roti daging sapi, bukan dua seperti biasanya, namun untuk waktu terbatas di seluruh wilayah Negeri Paman Sam.
McDonald's sempat menjual sandwich spesial tersebut pada Maret 2020, mengumumkan kedatangannya beberapa hari sebelum pandemi COVID-19 di Amerika Serikat. Kondisi itu memaksa jaringan makanan cepat saji global tersebut memotong jam operasional dan mengurangi menu yang ditawarkan kepada konsumen, termasuk Double Big Mac.
Berbeda dengan versi sebelumnya, Double Big Mac ini menyoroti perombakan McDonald’s pada penawaran inti burgernya, yang mencakup roti yang lebih lembut, menyesuaikan pengaturan panggangannya agar lebih baik, dan meningkatkan cara melelehkan keju. Big Mac, khususnya, mendapatkan lebih banyak saus.
Bulan lalu, CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengatakan kepada CNN, pelanggannya menginginkan burger yang lebih besar dan mereka sedang “mengusahakannya.” Menjual Double Big Mac merupakan cara mudah untuk menawarkan burger yang lebih besar, karena tidak memerlukan tenaga tambahan bagi karyawan dan dibuat dari bahan-bahan yang sudah ada.
Meski burger yang baru ini akan memiliki ukuran yang lebih besar, namun dikatakan tidak akan menguras kantong konsumen.
BACA JUGA:
"Kami pikir kami akan mampu memberikan burger berukuran besar yang rasanya enak dengan nilai lebih tinggi dibandingkan apa yang (pelanggan) bisa dapatkan di tempat lain," kata Kempczinski, melansir CNN 10 Januari.
Diketahui, McDonald's telah menjual berbagai versi Big Mac di masa lalu. Pada tahun 2017 dan 2018, Grand Mac dan Mac Jr dijual.
Meskipun Grand Mac masih menggunakan dua roti, ukurannya lebih besar dari sepotong daging biasa yang digunakan pada Big Mac biasa dan disajikan dalam roti yang lebih besar.