Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan dari udara dan laut terhadap sasaran militer Houthi di Yaman, tindakan yang dilakukan sebagai tanggapan atas serangan kelompok tersebut terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Kelompok Houthi yang didukung Iran mengatakan serangan mereka terhadap rute pelayaran di Laut Merah adalah bentuk dukungan terhadap Palestina dan Hamas.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam waktu setempat, dia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.

"Serangan yang ditargetkan ini adalah pesan yang jelas, Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi," kata Presiden Biden, melansir Reuters 12 Januari.

Sedangkan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan dalam sebuah pernyataan, serangan itu menargetkan kemampuan Houthi termasuk drone, rudal balistik dan jelajah, radar pesisir, dan pengawasan udara.

Serangan tersebut dilakukan dengan pesawat terbang, kapal laut dan kapal selam. Seorang pejabat AS lainnya mengatakan lebih dari selusin lokasi menjadi sasaran dan serangan tersebut dimaksudkan untuk melemahkan kemampuan militer Houthi, dan bukan hanya sekedar simbolis.

“Kami mengincar kemampuan yang sangat spesifik di lokasi yang sangat spesifik dengan amunisi yang presisi,” kata seorang pejabat militer AS.

Sementara, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan, "indikasi awal menunjukkan kemampuan Houthi untuk mengancam pengiriman barang dagangan telah terpukul."

Terpisah, seorang pejabat Houthi mengonfirmasi adanya "serangan" di Ibu Kota Sanaa serta Kota Saada dan Dhamar, serta di Provinsi Hodeidah, dan menyebutnya sebagai "agresi Amerika-Zionis-Inggris."

Para saksi mata mengatakan, serangan tersebut menargetkan pangkalan militer yang berdekatan dengan bandara Sanaa, sebuah situs militer di dekat bandara Taiz, sebuah pangkalan angkatan laut Houthi di Hodeidah dan situs militer di provinsi Hajjah.

AS mengatakan Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda mendukung operasi tersebut, dan berusaha menampilkan serangan tersebut sebagai bagian dari upaya internasional untuk memulihkan arus bebas perdagangan di jalur utama antara Eropa dan Asia yang menyumbang sekitar 15 persen dari total lalu lintas pelayaran dunia.

Dalam pernyataan setelah serangan tersebut, Arab Saudi menyerukan untuk menahan diri dan “menghindari eskalasi”.

Sebelumnya, Kelompok Houthi menentang seruan PBB dan dunia internasional untuk menghentikan serangan rudal dan drone terhadap rute pelayaran Laut Merah, meski sudah diperingatkan konsekuensi jika itu tidak dilakukan.