Bagikan:

JAKARTA - Turki telah mulai memproduksi massal amunisi mini terbaru yang dikembangkan untuk kendaraan udara tak berawak (UAV), kata seorang pejabat berwenang.

Dikembangkan oleh TÜBITAK Defense Industries Research and Development Institute (SAGE), amunisi berpemandu laser Bozok telah menjalani beberapa uji tembak yang berhasil.

Tes penembakannya dilakukan dengan mengintegrasikan Bozok ke dalam kendaraan udara tak berawak (UCAV) Bayraktar TB2, yang dikembangkan oleh raja drone Turki, Bayraktar.

"Produksi massal amunisi UAV pertama institut Bozok telah dimulai,” kata Gürcan Okumuş, manajer TÜBITAK SAGE, menambahkan bahwa mereka akan memulai pengiriman dalam batch, melansir Daily Sabah 5 Juni.

Lebih jauh Okumus juga menerangkan, mereka mengembangkan hulu ledak yang lebih efektif untuk Bozok dan juga memperluas jangkauannya.

"Kami telah mengembangkan hulu ledak tembus untuk Bozok. Kami akan melakukan beberapa tes penembakan terkait," ungkapnya.

Bozok lebih kecil dan memiliki struktur kompak yang ringan dibandingkan dengan MAM-L, yang telah digunakan secara aktif oleh drone Turki. MAM-L adalah bagian dari keluarga amunisi mikro pintar (MAM) yang dikembangkan di dalam negeri, yang juga mencakup MAM-C dan MAM-T.

Diketahui, jangkauan Bozok telah diperpanjang hingga 15 kilometer (9,3 mil) dari 9 kilometer awal, tetapi pengembangnya ingin meningkatkannya lebih jauh.

"Ada uji tembak di mana kami telah menempuh jarak lebih dari 15 kilometer dengan Bozok, kami mencari di mana kami dapat membawa ini lebih jauh. Kami menargetkan jangkauan yang lebih jauh lagi," terang Okumu.

Menurut pengembangnya, Bozok memberikan pertahanan yang efektif tanpa membahayakan elemen ramah dalam peperangan asimetris, dengan memberikan kemampuan serangan UAV. Desainnya yang ringan dan ringkas, memungkinkannya memberikan kesesuaian operasional untuk drone di mana bobot sangat penting.

Panduan presisi Bozok dicapai dengan menggunakan pencari laser semi-aktif. Ini menghadirkan efek anti-personil skala besar yang mengandalkan sensor jarak dan efektivitas target yang dioptimalkan.

Selain Bozok, Turki diketahui juga telah mendekati tahap akhir dalam hal rudal udara-ke-udara buatan sendiri Bozdoğan dan Gökdoğan, yang juga dikembangkan oleh TÜBITAK SAGE.

Mereka dapat segera diproduksi massal, karena Okumuş mengatakan bahwa mereka sedang melakukan studi dan analisis terbaru mereka. Bozdoğan Gökdoğa sedang dikembangkan di bawah proyek Göktüğ yang dijalankan oleh TÜBITAK SAGE.

Pekerjaan institut pada rudal udara-ke-udara dimulai pada 2013. Ini mengembangkan Gökdoğan sebagai jarak pendek, kemampuan manuver tinggi, pencari inframerah, dan Bozdoğan sebagai rudal pencari radar jarak jauh yang aktif.