Bagikan:

SURABAYA - Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Husnul Maram, menyebut ada dua jemaah calon haji (JCH) tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci karena positif COVID-19. Dua orang itu dari kelompok terbang (kloter) enam berasal dari Kabupaten Pacitan.

"Berdasarkan laporan dari petugas haji Pacitan, terdapat dua orang yang belum bisa ikut rombongan masuk ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya dikarenakan hasil tes PCR-nya masih positif," kata Maram, di Surabaya, Rabu, 8 Juni.

Maram berharap keduanya segera sembuh dan dinyatakan negatif. Sehingga mereka tidak mendapat Surat Perintah Masuk Asrama (SPMA), sebelum dipastikan negatif berdasarkan hasil tes PCR.

"SPMA itu akan keluar bila semua administrasi yang diperlukan jemaah sudahn terpenuhi, seperti visa, vaksinnya sudah lengkap semua, hasil pcr negatif, dan lain sebagainya. Jadi, kalau hasil PCR nya positif, ya dia tidak bisa mendapat SPMA," ujarnya.

Ketika hasil PCR sudah negatif, kata Maram, maka dua jemaah tersebut akan segera digabungkan dengan kloter berikutnya. Sehingga bisa langsung diberangkatkan ke Tanah Suci.

Karenanya, Maram mengimbau kepada seluruh jemaah haji yang akan berangkat haji untuk menjaga kesehatan serta mematuhi protokol kesehatan.

"Sebelum berangkat haji, tolong jaga kondisi tubuh jangan terlalu capek. Hindari pula bertemu dengan banyak orang, jaga jarak dan pakai masker bila bertemu tamu di rumah sebagai antisipasi agar hasil PCR nya negatif," katanya.

Hingga Selasa, 7 Juni, Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan enam kloter ke tanah suci melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya. Jemaah enam kloter itu berasal dari tujuh daerah di Jatim, yakni Kota Surabaya, Kabupaten Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Magetan, Pacitan, dan Ponorogo.