JAKARTA - Sekutu Presiden Putin serta dua 'pejuang' Inggris yang bergabung dengan Ukraina yang tertangkap serta ditahap pihak lawan, sama-sama berharap bisa mendapatkan pembebasan melalui pertukaran tahanan.
Politisi Ukraina Viktor Medvedchuk telah meminta Presiden Vladimir Putin dari Rusia dan Vladimir Zelensky dari Ukraina, untuk menukar dia dengan prajurit dan penduduk Mariupol.
"Saya, Viktor Vladimirovich Medvedchuk, ingin meminta Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, agar pihak Ukraina menukar saya dengan para pembela dan penduduk Mariupol, yang masih ada dan tidak dapat meninggalkan kota dengan aman melalui koridor kemanusiaan," katanya dalam sebuah pernyataan video yang diunggah di saluran Telegram Layanan Keamanan Ukraina (SBU) Hari Senin, melansir TASS 18 April.
Menurut layanan pers SBU, sekitar 120.000 warga sipil serta gerilyawan batalion Azov dan marinir dari brigade ke-36, masih bersembunyi di Mariupol yang mengalami pengepungan berpekan-pekan serta dihujani serangan.
Presiden Zelensky mengumumkan Medvedchuk ditangkap pada 12 April. Di saluran Telegramnya, Presiden Zelensky mengunggah foto seorang pria yang diborgol menyerupai Medvedchuk, menyarankan agar pria itu ditukar dengan tahanan Ukraina.
Belakangan, istri Medvedchuk, Oksana Marchenko, merilis beberapa video yang mengatakan penahanan suaminya bermotif politik. Dia meminta bantuan Presiden Putin untuk mendapatkan suaminya kembali melalui pertukaran tahanan.
Dia juga berbicara kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman Al Saud. Selain itu, istri Medvedchuk berbicara kepada keluarga warga negara Inggris yang ditangkap untuk meminta Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, membantu mencapai kesepakatan pertukaran untuk suaminya.
Terpisah, dua 'pejuang' Inggris yang ditangkap di Ukraina oleh pasukan Rusia muncul di TV Pemerintah Rusia pada Hari Senin, meminta untuk ditukar dengan seorang politisi pro-Rusia yang ditahan oleh pihak berwenang Ukraina, seperti mengutip Reuters.
Tidak jelas seberapa bebas kedua pria itu, Shaun Pinner dan Aiden Aslin, dapat berbicara. Keduanya berbicara secara terpisah setelah diminta oleh seorang pria tak dikenal. Rekaman itu disiarkan di saluran TV pemerintah Rossiya 24.
Kedua pria itu meminta Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk membantu membawa mereka pulang, dengan imbalan Ukraina membebaskan politisi pro-Rusia Viktor Medvedchuk.
Pria tak dikenal yang ditampilkan di TV pemerintah Rusia terlihat menunjukkan kepada dua warga Inggris sebuah video di ponselnya tentang istri Medvedchuk, Oksana, yang mengajukan banding selama akhir pekan agar suaminya ditukar dengan dua warga negara Inggris.
"Saya mengerti situasinya. Saya ingin memohon kepada pemerintah untuk mengirim saya kembali ke rumah, saya ingin melihat istri saya lagi," ujar Pinner, yang tampak lelah dan gugup, setelah diperlihatkan video tersebut.
BACA JUGA:
Pinner mengajukan banding langsung ke PM Johnson atas namanya sendiri dan atas nama Aslin.
"Kami ingin menukar diri saya dan Aiden Aslin dengan Tuan Medvedchuk. Jelas saya akan sangat menghargai bantuan Anda dalam masalah ini," tuturnya, mengatakan dia berbicara sedikit bahasa Rusia dan telah diperlakukan dengan baik.
Pria tak dikenal itu kemudian ditampilkan berbicara dengan Aslin, yang duduk di kursi mengenakan T-shirt berlambang batalion Azov sayap kanan Ukraina.
"Saya kira PM Boris perlu mendengarkan apa yang dikatakan Oksana (istri Medvedchuk). Jika PM Boris Johnson benar-benar peduli dengan warga Inggris seperti yang dia katakan, dia akan membantu," uajr Aslin yang juga tampak gugup.
Diketahui, baik Pinner dan Aslin bertempur di pihak Ukraina di Mariupol, yang sekarang hampir seluruhnya berada di bawah kendali Rusia.