Bagikan:

JAKARTA – Kepolisian Sektor Kelapa Gading mengungkap fakta baru dalam penemuan mayat laki-laki di dalam mobil yang terparkir di Apartemen mewah Grand Emerald Kelapa Gading, Jakarta Utara. Berdasarkan fakta-fakta dan hasil olah TKP, kepolisian menyimpulkan bahwa kematian korban berinisial EJZ (36) itu murni bunuh diri, bukan dibunuh.

"Berdasarkan fakta-fakta, tidak ada indikasi bahwa korban ini dibunuh oleh seseorang, atau ada keterlibatan orang lain dalam proses korban itu tewas," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Rio Mikael Tobing saat dikonfirmasi, Jumat, 25 Maret.

Kompol Rio juga mengungkapkan, berdasarkan hasil visum tidak ada luka lain yang ditemukan dari tubuh EZJ selain di lehernya. Korban diduga melakukan bunuh diri dengan menyayat lehernya sendiri, lantaran ditemukannya sebilah pisau di dekat jenazah yang bersangkutan.

"Berdasarkan dari hasil visum yang kami terima dari RSCM bahwa korban tidak memiliki luka lain, selain luka tusuk sayatan berupa kurang lebih 3-5 sentimeter yang ada di leher bagian tengah," jelasnya.

Rio menjelaskan, EJZ disebut mengalami depresi karena ada masalah dengan pekerjaannya. Bahkan, lanjut Rio, korban beberapa kali berniat untuk melakukan bunuh diri.

"Korban memiliki riwayat depresi pada tahun 2018, kami mendapatkan informasi berdasarkan pemeriksaan keluarga, bahwa korban pernah sempat merencanakan bunuh diri," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Sektor Kelapa Gading telah memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di parkiran P5 Apartemen Grand Emerald Pegangsaan II, Kelapa gading, Jakarta Utara.

Pemeriksaan CCTV terkait ditemukannya mayat pria berinisial EJZ (36), di dalam mobil Daihatsu Xenia dengan kondisi bersimbah darah.

Berdasarkan rekaman CCTV tersebut, korban sebelum ditemukan tewas terlihat mondar-mandir di area parkir P5 apartemen tersebut. Sebelum akhirnya ditemukan tewas oleh istrinya KAL (32), EJZ terlihat beberapa kali menuju sudut kanan dan kiri area parkir, seperti terlihat kebingungan.

Dalam video berdurasi 1.15 detik itu, korban nampak memegang sebuah bungkusan kecil yang diduga paket berisi sianida.

"Dari rekaman CCTV kami temukan korban datang ke lobby untuk ambil paket sebesar genggaman tangan. Pada saat parkir di P5 terlihat korban turun dari mobil dan pergi ke arah selatan," kata Rio kepada wartawan, Kamis, 24 Maret