Fakta Baru Pria Berlumuran Darah yang Bunuh Diri di Apartemen Mewah Kelapa Gading: Beberapa Kali Ajukan Surat <i>Resign</i> ke Kantor
Polisi memeriksa jenazah EJZ yang ditemukan di dalam mobil di parkiran apartemen kawasan Kelapa Gading. (dok Polsek Kelapa Gading)

Bagikan:

JAKARTA - Kapolsek Kelapa Gading Kompol Rio Mikael Tobing mengatakan pria berinisial EJZ (36) yang tewas bunuh diri di apartemen mewah di Jakarta Utara sempat mengajukan surat resign atau undur diri ke kantor tempatnya bekerja.

Surat resign diajukan lantaran korban sudah tidak nyaman dengan lingkungan tempatnya bekerja. EJZ bahkan beberapa kali mengajukan surat resign sebelum ditemukan tak bernyawa di Grand Emerald Kelapa Gading.

“Kami juga mendapatkan fakta-fakta setelah kami memeriksa teman rekan kerjanya, korban merasa tidak nyaman di lingkungan kerjanya, sehingga beberapa kali mengajukan permohonan pemunduran diri,” kata Kompol Rio saat dikonfirmasi, Sabtu, 26 Maret.

Di tengah keputusannya ingin resign, korban juga memberikan rekomendasi kepada rekan sekantornya. EJZ menyarankan rekan kerjanya segera pindah dari perusahaan swasta yang berlokasi Pegangsaan 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara itu.

“(Korban juga menyarankan) kepada rekan-rekannya yang lain untuk pindah dari tempat kerjanya yang sekarang,” ujarnya.

Sebelumnya, ditemukan mayat bersimbah darah di dalam mobil Daihatsu Xenia di parkiran P5 Apartemen Grand Emerald Pegangsaan II, Kelapa Gading, Rabu 23 Maret, sekira pukul 21.00 WIB. Mayat yang terkunci dari dalam mobil itu diketahui berinisial EJZ.

Polisi menyatakan EJZ tewas akibat depresi menghadapi lingkungan kerjanya. Sebelum memutuskan bunuh diri, EJZ meninggalkan surat wasiat untuk istrinya. Polisi menemukan surat wasiat itu saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Pada saat kami lakukan olah TKP, kami menemukan ada sebuah berkas. Di mana berkas ini disimpan dalam amplop warna coklat, kemarin, pada saat melakukan pemeriksaan bersama istrinya," terang Kompol Rio pada awak media, Jumat, 25 Maret.

Setelah amplop berwarna coklat itu dibuka, di dalamnya terdapat surat wasiat yang ditulis oleh korban. Menurut polisi, surat wasiat itu bertuliskan pin ATM korban, beserta akun dan password internet banking korban.

"Kami buka berkas tersebut dan menemukan berupa wasiat dari korban yaitu berisi PIN ATM dan juga username dan password dari internet banking milik korban," tandasnya.