Bagikan:

JAKARTA – Kepolisian Sektor Kelapa Gading masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat di dalam mobil Daihatsu Xenia di parkiran P5 Apartemen Grand Emerald Pegangsaan II, Kelapa gading, Rabu 23 Maret, sekira pukul 21.00 WIB. Saat ditemukan, mayat dalam bersimbah darah dan terkunci dari dalam mobil.

Menurut keterangan tertulis yang diterima VOI dari Kapolsek Kelapa Gading Kompol Rio Mikael.L. Tobing, saksi yang diketahui sebagai istri korban melihat suaminya dalam keadaan tak bergerak di dalam mobil. Dengan kondisi berlumuran darah di tubuhnya, korban berinisial EJZ (32) itu duduk di bangku bagian tengah, belakang kemudi.

“Setelah kami datang ke TKP (tempat kejadian perkara) kami menemukan kondisi korban sudah tidak bernyawa dengan posisi duduk di posisi tengah belakang sopir pengemudi di dalam mobil Daihatsu Xenia dengan kondisi kaca pecah bagian depan sebelah kiri.” kata Kompol Rio dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 Maret.

Rio menjelaskan, saat itu istri korban memanggil sekuriti apartmen.

“Kami mendapatkan info bahwa pada saat ditemukan, korban dalam posisi mobil terkunci dari dalam. Dan kunci mobil berada di sebelah kiri korban. Kemudian ditemukan juga pisau yang diduga digunakan untuk menusuk leher korban dengan luka kurang lebih panjang 3-5cm melintang bagian leher tengah.” terang Rio.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi di lokasi, karena kondisi mobil dalam keadaan terkunci, pihak sekuriti mencoba membuka mobil dengan cara memecahkan kaca jendela sebelah kiri bagian depan.

“Kami mengumpulkan CCTV dari sekitaran lokasi. Dan kita dapatkan fakta dimana korban datang ke dalam areal Grand Emerald yang merupakan tempat tinggal korban, sekitar pukul 16.30. Dan pukul 20.30, korban ditemukan istri dan sekuriti. Dari pukul 16.30 sampai 20.30, dari pemantauan CCTV tidak ditemukan adanya orang lain yang mendekat dan menghampiri mobil tersebut. Dari sebelum atau sesudah korban dalam keadaan tidak bernyawa. Saat ini sedang menunggu hasil visum di RSCM.” jelas Kompol Rio.

Kepolisian hingga kini sudah memeriksa 5 orang saksi, yakni 3 orang dari sekuriti dan 2 orang pihak keluarga korban.

Rio menambahkan, pihak keluarga menyampaikan bahwa memang dalam satu bulan terakhir, dari bulan Februari, korban mengalami depresi. Korban ada masalah di tempat bekerja. Namun masih kita dalami lagi terkait permasalahan di tempat dia bekerja.