JAKARTA – Usai melakukan identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP) satu keluarga tewas kestrum mesin pemanas air di perumahan elit Pulomas, Jakarta Timur, Unit Reskrim Polsek Pulogadung menjelaskan kronologis kejadian tersebut.
Kapolsek Pulogadung Kompol David menjelaskan, malam itu, Minggu 20 Maret, NB (29) memandikan putrinya berinisial EA (1) di bak mandi. Tak disangka tiba-tiba aliran listrik mengalami korsleting sehingga aliran listri merambat melalui air.
"Dugaan awal itu korsleting shower pemanas. Heater yang menempel. Terkena ibu dan bayi, akhirnya berteriak minta tolong. Datang baby sitter ke arah teriakan ibu, terkena juga," kata Kompol David saat dihubungi VOI, Senin 21 Maret.
Lalu BG (37), suami yang sedang makan bergegas mendatangi sumber suara tersebut.
"BG terkena juga. Kemudian ada pembantu satu lainnya, ke sumber suara dan mendapati (empat orang) korban posisinya sudah tergeletak," ujarnya.
Saat ditemukan kondisi empat jenazah sudah menumpuk.
BACA JUGA:
Kapolsek melanjutkan, pemilik rumah sebenarnya orangtua dari BG dan NB. Pasangan suami istri itu, BG dan NB, baru tinggal dua bulan di TKP.
"Rumah ini mau direnov, baru tinggal dua bulan. BG dan NB baru nempatin di rumah orangtuanya itu," terang David.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa tragis dialami satu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak berinisial BG (37), NB (29) dan EA (1) pada Minggu 20 Maret, malam.
Mereka meregang nyawa setelah diduga kuat tersengat aliran listrik dari water heater di sebuah kamar mandi rumahnya yang berada di Jalan Pulomas Barat 12, No. 4, RT 003/10, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Selain satu keluarga itu, seorang pengasuh bayi berinisial SM (51) juga ikut tewas bersama satu keluarga tersebut. Akibat kejadian tersebut, total sebanyak 4 orang korban meninggal dunia.
Pada saat kejadian, warga di sekitar perumahan elit Pulomas itu ramai menyaksikan peristiwa tragis yang menimpa satu keluarga kesetrum mesin pemanas air yang mengalami korsleting listrik.