67 Kapal Asing dari 15 Negara Terjebak di Ukraina, Rusia Bakal Buka Koridor Kemanusiaan Mulai Hari Ini
Direktur Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev. (Twitter/@mod_russia)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Rusia bakal membuat koridor kemanusiaan untuk membebaskan puluhan kapal asing yang terjebak di Ukraina, dengan membuat koridor kemanusiaan sebut pejabat tinggi pertahanan.

Rusia sedang membuat koridor kemanusiaan 20 mil di sebelah tenggara Pelabuhan Ilyichevsk untuk keluarnya 67 kapal asing dari pelabuhan Ukraina, ungkap Kepala Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev.

"Federasi Rusia sedang membuat koridor kemanusiaan untuk keluarnya kapal asing dari pelabuhan Ukraina ke laut terbuka, yang merupakan jalur aman untuk pergerakan kapal dari area perakitan yang terletak 20 mil di sebelah tenggara Pelabuhan Ilyichevsk," terang Kolonel Jenderal Mizintsev seperti melansir TASS 25 Maret.

Lebih jauh diterangkan olehnya, koridor kemanusiaan tersebut memiliki panjang 80 mil laut ke arah barat daya, dan lebarnya tiga mil. Koridor kemanusiaan ini akan dibuka setiap hari antara pukul 08:00 hingga pukul 19:00 waktu Moskow, mulai 25 Maret.

Tak hanya itu, Mizintsev meminta seluruh komunitas internasional, termasuk Organisasi Maritim Internasional, untuk menekan Ukraina dan mengambil langkah-langkah efektif yang bertujuan untuk membebaskan kapal-kapal asing, memastikan perjalanan mereka yang aman dari pelabuhan Ukraina.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev mengatakan, bahaya ranjau yang dibuat oleh Pemerintah Kyiv bersama dengan ancaman penembakan oleh angkatan bersenjata Ukraina, menghalangi 67 kapal asing dari 15 negara untuk meninggalkan wilayah tersebut dengan aman.

Kolonel Jenderal Mizintsev menerangkan, kapal-kapal tersebut tertahan di sejumlah palabuhan yang tersebar di beberapa daerah, seperti Pelabuhan Nikolayev, Chernomorsk, Ochakov, Odessa dan Yuzhny.

"Bahaya ranjau yang tinggi yang dibuat oleh pejabat Kyiv di perairan internal Ukraina dan laut teritorial (ladang ranjau ditempatkan dengan pelanggaran berat terhadap peraturan persiapan dan tanpa menempatkannya di peta)," jelasnya melansir TASS.

"Serta ancaman penembakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina dari kapal yang mengikuti rute yang direkomendasikan, tidak membiarkan mereka meninggalkan pelabuhan Nikolayev, Chernomorsk, Ochakov, Odessa, Yuzhny dengan aman dan pergi ke laut lepas," tandasnya, menyebut Rusia tidak menciptakan risiko apa pun terhadap kebebasan navigasi sipil.