JAKARTA - Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Kolonel Jenderal Mizintsev mengungkapkan, sembilan puluh warga asing disandera oleh kaum nasionalis sebagai tameng manusia di Ukraina, akhir pekan lalu.
Sebelumnya pada 21 April lalu, ia melaporkan kaum nasionalis Ukraina menyandera sekitar 6.134 warga asing dari 10 negara bagian.
"Nasionalis Ukraina terus menyandera 90 warga asing dari lima negara sebagai tameng manusia," ungkap Mizintsev, yang mengepalai markas besar koordinasi antardepartemen Rusia untuk respon kemanusiaan di Ukraina, seperti melansir TASS 24 April.
Lebih jauh kolonel jenderal mengungkapkan, sebanyak 76 kapal asing dari 18 negara bagian terus diblokir di tujuh pelabuhan Ukraina, mereka tidak dapat melaut karena ancaman penembakan dan ranjau yang tinggi yang diciptakan oleh Kyiv.
"Pada gilirannya, Federasi Rusia mengambil berbagai langkah komprehensif untuk memastikan navigasi sipil di perairan Laut Hitam, Azov, dan Mediterania. Masih ada bahaya navigasi dari arus ranjau Ukraina yang lepas dari jangkar di sepanjang pantai. negara Laut Hitam," tegas Mizintsev.
Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia mengingatkan, Angkatan Bersenjata Rusia membuka koridor kemanusiaan untuk pergerakan kapal yang aman ke arah barat daya setiap hari dari pukul 08:00 hingga 19:00 waktu Moskow, sepanjang 80 mil laut dan lebar 3 mil laut.
"Informasi rinci tentang pengoperasian koridor kemanusiaan maritim ditransmisikan setiap 15 menit melalui komunikasi radio VHF di 14 dan 16 saluran internasional dalam bahasa Inggris dan Rusia," paparnya.
BACA JUGA:
Menurut Mizintsev, pihak berwenang Kyiv masih enggan berinteraksi dengan perwakilan negara dan perusahaan pemilik kapal, mengenai masalah keluarnya kapal asing dengan aman.
"Kami terus menyerukan organisasi internasional, serta kepemimpinan perusahaan pemilik kapal, untuk terus mempengaruhi pejabat Kyiv untuk mengambil tindakan segera yang bertujuan membebaskan dan memastikan keluarnya kapal negara asing dengan aman dari pelabuhan Ukraina," pungkasnya.