Bagikan:

JAKARTA - Pihak berwenang Kyiv secara nyata menghindari kerja sama dengan perwakilan perusahaan pemilik kapal dan negara, dalam menyelesaikan masalah keluarnya kapal asing dengan aman dari pelabuhan Ukraina ke area berkumpul, kata Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia.

"Otoritas Kiev terus menghindari kerja sama dengan perwakilan negara pemilik kapal dan perusahaan, dalam menyelesaikan masalah keluarnya kapal asing dengan aman ke area berkumpul," terang Mizintsev, yang juga mengepalai markas koordinasi antar-lembaga untuk respons kemanusiaan di Ukraina, melansir TASS 12 April.

Menurut Mizintsev, perwakilan Ukraina menolak untuk membahas jalan keluar yang aman dari kapal-kapal di platform Organisasi Maritim Internasional, yang secara nyata menghindari dialog.

Dalam kata-katanya, 76 kapal asing dari 18 negara terus diblokir di Pelabuhan Ukraina. Kapal-kapal tersebut tidak dapat berlayar ke laut, karena ancaman penembakan dan peringatan ranjau yang tinggi di perairan pedalaman dan teritorial Ukraina.

"Sementara itu, pihak berwenang Kyiv terus menghindari kontak dengan perwakilan dari negara dan perusahaan pemilik kapal, untuk memastikan perjalanan yang aman bagi kapal asing. Perwakilan Ukraina untuk Organisasi Maritim Internasional menolak untuk membahas masalah ini dan secara nyata menghindari dialog," paparnya.

Kolonel Jenderal Mizintsev menekankan, Rusia melakukan yang terbaik untuk memastikan navigasi sipil di Laut Hitam, Azov dan Mediterania. Menurutnya, militer Rusia membuka koridor kemanusiaan maritim sepanjang 80 mil laut dan lebar tiga mil dari pukul 08:00 hingga 19:00 waktu setempat setiap hari di barat daya dari laut teritorial Ukraina.

Ia menambahkan, dirinya meminta pemilik kapal untuk memberikan tekanan pada pejabat Kyiv, untuk memaksanya mengambil tindakan mendesak guna membuka blokir kapal asing, memastikan perjalanan mereka yang aman dari pelabuhan Ukraina.