130 Ribu Penduduk Masih Terkurung: Rusia Bakal Buka Koridor Kemanusiaan dari Mariupol, Termasuk untuk Tentara Ukraina dan Asing
Bus pengungsi Ukraina. (Wikimedia Commons/kyivcity.gov.ua/Kyiv City State Administration/Olexiy Samsonov)

Bagikan:

JAKARTA - Koridor kemanusiaan dari Mariupol, Ukraina akan dibuka dari arah timur dan barat mulai pukul sepuluh pagi pada Hari Senin, Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, mengatakan pada Hari Minggu.

Menurut Mizintsev, sekitar 130.000 warga sipil, termasuk 184 orang asing dari enam negara, masih disandera di kota itu.

"Dengan mempertimbangkan hal ini, Rusia akan membuka koridor kemanusiaan dari Mariupol di arah timur dan barat, berdasarkan kesepakatan dengan pihak Ukraina mulai pukul 10:00 waktu Moskow besok, pada 21 Maret untuk menyelamatkan nyawa manusia dan melestarikan infrastruktur Mariupol," ujarnya seperti melansir TASS 21 Maret.

Ia menambahkan, pasukan Rusia dan unit Republik Rakyat Donetsk (DPR) akan mendeklarasikan gencatan senjata dan menjamin ketaatannya mulai dari 09:30 waktu Moskow.

Dalam kesempatan yang sama ia juga mengatakan bahwa pasukan Rusia akan memberikan kemungkinan kepada nasionalis untuk meninggalkan Mariupol tanpa senjata melalui koridor kemanusiaan dari pukul 10:00 hingga 12:00 waktu Moskow pada 21 Maret.

"Unit bersenjata Ukraina dan tentara bayaran asing akan dapat meninggalkan kota tanpa senjata dan amunisi, di sepanjang rute yang disepakati dengan Ukraina dari pukul 10:00 hingga 12:00 waktu Moskow," paparnya, seraya menambahkan mulai pukul 12:00 direncanakan untuk membiarkan konvoi kemanusiaan mencapai kota.

Lebih jauh ia menjelaskan, warga Mariupol akan bebas memilih koridor kemanusiaan untuk meninggalkan kota.

"Setiap penduduk Mariupol dan warga negara asing akan dijamin pilihan sukarela dari salah satu koridor kemanusiaan atau hak untuk tinggal di kota yang tidak diblokir," paparnya.

koridor kemanusiaan
Ilustrasi pengungsi Ukraina di perbatasan. (Wikimedia Commons/kyivcity.gov.ua/Kyiv City State Administration/Olexiy Samsonov)

Menurut Mizintsev, setiap konvoi akan dikawal oleh penjinak bom untuk membersihkan ranjau guna memastikan evakuasi orang yang aman.

Dikatakan Mizintsev, Rusia mengirimkan 3.799 ton kargo ke pemukiman di wilayah Lugansk dan Republik Rakyat Donetsk, Kiev, Zaporozhye, Chernigov, Kharkov dan Kherson di Ukraina.

"Selama 492 aksi kemanusiaan, Rusia mengirimkan 3.799 ton kargo ke pemukiman Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk, Kiev, Zaporozhye, Chernigov, Kharkov dan wilayah Kherson (Ukraina)," ungkapnya.

Dalam 24 jam terakhir, total 28 aksi kemanusiaan diadakan, dengan 180 ton makanan, barang-barang penting dan obat-obatan diserahkan kepada warga sipil kemarin.

"Sebanyak 21 aksi kemanusiaan yang direncanakan hari ini sedang dilakukan di Lugansk dan Republik Rakyat Donetsk, Kiev, Chernigov dan Zaporozhye, dengan 482 ton makanan tahan lama dan barang-barang penting diserahkan kepada penduduk sipil," tambahnya.

Minzintsev menambahkan, Rusia mengumumkan 8 koridor kemanusiaan untuk 20 Maret, dengan Ukraina mengumumkan 7 rute tambahan.

"Mulai pukul 10.00 hari ini, kami sekali lagi membuka dan mengamankan koridor kemanusiaan di arah Kiev, Chernigov, Sumy dan Kharkov: satu koridor di setiap arah ke timur, menuju Rusia. Satu koridor di setiap arah ke barat, menuju perbatasan barat Ukraina melalui wilayah di bawah Kontrol otoritas Kiev," tukasnya.

Menariknya, Menurut Mizintsev Kiev terus menghalangi evakuasi warga sipil ke wilayah Rusia.

"Sementara itu, pejabat Kiev mengumumkan tujuh koridor kemanusiaan lagi: di arah Kiev, Kharkov dan Zaporozhye," pungkas sang jenderal.