Ingin Sistem Pertahanan Rudal Iron Dome, Presiden Zelensky Pertanyakan Keengganan Israel Jual Senjata ke Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat menerima kunjungan Perdana Menteri Polandia, Republik Ceko dan Slovenia di Kyiv. (Sumber: Twitter PM Polandia/@MorawieckiM)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji sistem pertahanan rudal Israel sebagai yang terbaik, kendati menyinggung keengganan Yerusalem menjualnya, saat serangan Rusia meningkat.

Berbicara di hadapan Parlemen Israel melalui tautan video, Presiden Zelensky mempertanyakan keengganan negara itu menjual sistem pertahanan rudal Iron Dome ke Ukraina.

Selain itu, Presiden Zelensky juga menegur Israel dalam pidato Hari Minggu tersebut, menanyakan mengapa negara itu tidak ikut serta menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas ivasinya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menegur Israel dalam pidatonya di parlemen pada hari Minggu, menanyakan mengapa Israel tidak memberikan pertahanan rudal ke negaranya atau memberi sanksi kepada Rusia atas invasinya.

"Semua orang tahu bahwa sistem pertahanan rudal Anda adalah yang terbaik. Dan Anda pasti dapat membantu orang-orang kami, menyelamatkan nyawa orang Ukraina, orang Yahudi Ukraina," ujar Presiden Zelenskiy yang merupakan keturunan Yahudi, melansir Reuters 21 Maret.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah mengadakan banyak panggilan dengan Presiden Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencoba mengakhiri konflik.

Merespon Presiden Zelensky, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid tidak berkomitmen, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel, yang telah mengirim rumah sakit lapangan dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Ukraina, akan terus membantu rakyatnya "sebanyak yang kami bisa".

iron dome
Ilustrasi Iron Dome. (Wikimedia Commons/Israel Defense Forces/Avichai Socher)

Coba berperan sebagai mediator dalam krisis Ukraina-Rusia, Israel mengutuk Invasi yang dilakukan. Tetapi, waspada terhadap ketegangan hubungan dengan Moskow, 'seorang pialang kekuasaan' di negara tetangga Suriah di mana pasukan Israel sering menyerang milisi pro-Iran.

"Kami dapat bertanya mengapa kami tidak dapat menerima senjata dari Anda, mengapa Israel tidak memberlakukan sanksi yang kuat terhadap Rusia atau tidak memberikan tekanan pada bisnis Rusia," kritiknya, salah satu dari beberapa yang dia sampaikan kepada badan legislatif asing.

Dia menyebutkan sistem Iron Dome Israel, yang sering digunakan untuk mencegat roket yang ditembakkan oleh militan Palestina di Gaza.

"Bagaimanapun, pilihan ada di tangan Anda, saudara dan saudari, dan Anda harus hidup dengan jawaban Anda, orang-orang Israel," tandasnya. Zelenskiy.

Sementara, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, yang mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dua minggu lalu di Moskow dan telah sering berbicara dengannya dan Presiden Zelenskiy, sejak itu, termasuk di antara lebih dari 100 dari 120 anggota parlemen yang ambil bagian dalam panggilan video tersebut. Dia tidak segera berkomentar setelah pemimpin Ukraina itu berbicara.

Dalam pidatonya, Presiden Zelensky membuat perbandingan antara serangan Rusia dan rencana Nazi Jerman untuk memusnahkan kaum Yahudi Eropa selama Perang Dunia Kedua.

"Dengarkan apa yang sedang dikatakan sekarang di Moskow, dengarkan bagaimana mereka mengucapkan kata-kata itu lagi: solusi akhir. Tapi kali ini dalam kaitannya dengan kita, dengan pertanyaan Ukraina," ungkapnya.

Presiden Zelensky tidak mengutip bukti dalam membuat tuduhan itu atau mengidentifikasi siapa yang mungkin menggunakan istilah itu. Sementara, Presiden Putin telah menggunakan ungkapan yang berarti "keputusan akhir/resolusi akhir" sekali dalam 30 hari terakhir, menurut pemantauan Reuters atas pernyataannya, tetapi tidak dalam konteks yang membawa resonansi atau makna yang sama dengan terminologi Nazi.