Pasukan Rusia Bombardir Kharkiv, Museum Ukraina Berjuang Selamatkan Puluhan Ribu Karya Seni
Museum Kharkiv. (Wikimedia Commons/Ace^eVg)

Bagikan:

JAKARTA - Saat pasukan Rusia menggempur kota dengan artileri dan serangan udara, staf di museum utama Kharkiv, Ukraina berlomba-lomba menyelamatkan karya seni yang tak ternilai harganya, banyak di antaranya karya seniman Rusia.

Selain menimbulkan korban jiwa, jutaan pengungsi dan kerusakan fisik, invasi Rusia juga berdampak pada karya seni yang banyak terdapat di Ukraina. Ironisnya, banyak di antara karya seni tersebut merupakan karya seniman Rusia.

Bangunan megah yang megah itu masih berdiri, tidak seperti bangunan lain di Kharkiv, tetapi jendela-jendelanya telah tertiup oleh ledakan, plester dan debu menutupi lantai dan jalan-jalan di sekitarnya tertutup puing-puing.

"Ada lebih dari 25.000 item dalam koleksi kami," kata Maryna Filatova, kepala departemen seni asing di Museum Seni Kharkiv, menambahkan bahwa itu adalah salah satu yang terbesar dan paling berharga di negara itu.

"Sungguh ironi nasib kita harus menyelamatkan seniman Rusia, lukisan karya seniman Rusia dari negara mereka sendiri. Ini hanyalah barbarisme," ujarnya kepada Reuters seperti dikutip 13 Maret.

Salah satu karya paling berharga di museum Kharkiv adalah versi karya mengesankan dari pelukis terkenal Rusia Ilya Repin yang disebut 'Reply of the Zaporozhian Cossacks', yang telah diturunkan dari dinding dan siap untuk disimpan.

Reply of the Zaporozhian Cossacks
Lukisan 'Reply of the Zaporozhian Cossacks' karya Ilya Repin. (Wikimedia Commons/Fine Arts Museum Kharkiv)

"Pada dasarnya, itu tidak boleh dipindahkan," ungkap Filatova tentang lukisan itu.

"Setiap gerakan harus dihindari. Kami memperlakukannya dengan sangat hati-hati," tandasnya.

Dia berbicara di antara galeri yang kosong dan dingin, di mana beberapa gambar masih tergantung dan yang lain disandarkan ke dinding, menunggu untuk disimpan.

Di seluruh Ukraina, jutaan orang telah melarikan diri dari pertempuran sementara lebih banyak lagi yang tinggal untuk mengusir pasukan Rusia yang maju. Selain kehidupan dan infrastruktur, beberapa mencoba menyelamatkan budaya dan sejarah Ukraina.

Sementara di Odessa yang terletak di pantai selatan, sebuah monumen untuk Duc de Richelieu, seorang gubernur kota pada awal abad ke-19, telah dilindungi oleh karung pasir yang ditumpuk di sekitar alas dan patung setinggi bahunya.

Untuk diketahui, Moskow meluncurkan apa yang disebutnya 'operasi militer khusus' di Ukraina pada 24 Februari, untuk menghancurkan kemampuan militer tetangganya dan menyingkirkan apa yang dikatakannya sebagai nasionalis berbahaya di Kyiv.

Pihak Rusia berulang kali membantah menargetkan warga sipil. Sementara, Ukraina dan sekutunya menyebut tindakan Rusia sebagai invasi brutal yang telah menewaskan ratusan warga sipil, memaksa jutaan orang mengungsi ke luar negeri.

Filatova dan rekan-rekannya merasa lega karena koleksinya, yang mencakup karya pelukis dan pembuat grafis Jerman Albrecht Duerer dan master Belanda, tetap utuh.

Tetapi dengan jendela yang pecah, tidak mungkin untuk mengontrol suhu dan kelembaban di dalam galeri.

"Kerusakan nyata hanya akan bisa kita nilai di masa damai, saat tenang," ucapnya prihatin.

"Para pekerja, wanita yang masih berada di kota, kami akan bekerja dan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan semuanya. Kami menurunkan lukisan-lukisan itu dan akan menyembunyikannya," kata Filatova, tanpa menyebutkan di mana.

"Kami melakukan yang terbaik untuk melestarikannya," pungkasnya.