JAKARTA - Kecelakaan bus Transjakarta kembali terjadi pada Sabtu, 5 Maret. Kali ini insiden terjadi di Cililitan, Jakarta Timur, di mana bus Transjakarta menabrak seorang pengendara sepeda motor di depan GedunG Pusat Grosir Cililitan.
Kasus kecelakaan yang menimpa Transjakarta ini mendapat sorotan dari DPRD DKI Jakarta. Sekretaris Komisi B DPRD DKI, Pandapotan Sinaga meminta kepada manajemen Transjakarta untuk melakukan kontrol berkala agar kecelakaan tidak terjadi berulang-ulang.
"Kami minta manajemen untuk melaksanakan kontrol kepada sopir setiap mau kerja, supaya tidak hilang kontrol atau hilang konsentrasi," kata Pandapotan, seperti dikutip Antara, Minggu, 6 Maret.
Selain itu, manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta itu juga diminta mengawasi mitra atau pihak ketiga yang diajak bekerja sama, khususnya yang termasuk sebagai operator bus Transjakarta.
"Sifatnya kerja sama dengan pihak ketiga, TransJakarta harus benar-benar mengawasi pihak terkait, atau pihak ketiga yang menjadi operator bus," imbuhnya.
BACA JUGA:
Direktur Utama Transjakarta, M Yana Aditya menyebutkan, pihaknya melakukan berbagai upaya soal keselamatan di antaranya pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk pengemudi (MCU) dan pengecekan kesehatan. Selanjutnya, pembinaan pengemudi oleh Master Driver Transjakarta dan Polda Metro Jaya dan pemeriksaan menyeluruh armada.
Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) sebelumnya mencatat terjadi 508 kecelakaan yang melibatkan perusahaan jasa transportasi BUMD DKI Jakarta itu sepanjang 2021.
Pada 2022 ini, Transjakarta juga beberapa kali mengalami kecelakaan. Teranyar adalah kecelakaan yang terjadi di depan PGC. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun pengendara motor mengalami luka ringan.
Kecelakaan Transkakarta paling banyak dialami operator PPD sebanyak 34 persen, Mayasari 32 persen, Steady Safe 16 persen, Kopaja 13 persen, Trans Swadaya tiga persen, Pahala Kencana dan Bianglala masing-masing satu persen.