JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak mengkritik pengangkatan Sudirman Said sebagai Komisaris Utama PT Transjakarta oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Gilbert, Anies menjadikan Sudirman Said sebagai bos BUMD bidang transportasi ini kanya karena keduanya memiliki kedekatan hubungan, bukan karena kinerja.
"Unsur kedekatan menjadi menonjol karena latar belakangnya tidak mendukung," kata Gilbert dalam pesan singkat, Jumat, 18 Maret.
Meski pengangkatan ini merupakan wewenang Anies. Namun, menurutnya, orang yang pantas menjabat komisaris maupun direksi Transjakarta adalah orang yang mampu membenahi masalah layanan Transjakarta dan memiliki rekam jejak mumpuni di bidang transportasi.
Mengingat, beberapa waktu belakangan, bus Transjakarta sering mengalami kecelakaan hingga ada yang mengakibatkan korban jiwa.
"Sudirman Said tidak mempunyai track record di bidang transportasi, bagaimana bisa cepat menyelesaikan masalah? Berapa korban lagi yang diharapkan Anies? Sejak awal di Komisi B sudah kita sampaikan, tetapi Gubernur tampaknya tidak memperhatikan keselamatan penduduk DKI," cecar Gilbert.
Sebagai informasi, Anies mengangkat Sudirman Said menjadi Komut Transjakarta. Sudirman Said menggantikan Jaswandi yang telah menjabat sebagai Komut Transjakarta sejak Agustus 2019.
BACA JUGA:
Pengangkatan Said sebagai Komut Transjakarta yang baru diputuskan berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta pada hari ini.
Sudirman Said merupakan Menteri dan Sumber Daya Mineral pada Kabinet Kerja periode 2014-2016, periode yang sama dengan Anies Baswedan saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sebelum akhirnya keduanya di-reshuffle.
Kemudian, Sudirman Said juga pernah menjadi ketua tim sinkronisasi Anies-Sandiaga sejak keduanya mulai menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI pada 2017.