Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan Jakarta bisa menurunkan 50 persen emisi karbon pada tahun 2030. Bahkan, Anies menargetkan kadar emisi di Jakarta menjadi nol pada 2050. Hal ini ia sampaikan dalam diskusi Jakarta e-Mobility.

"Kita berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen pada tahun ini. Target kita adalah mencapai nol emisi pada tahun 2050," kata Anies dilihat dalam tayangan Youtube Pemprov DKI Jakarta, Selasa, 1 Maret.

Anies lalu menjelaskan cara Pemprov DKI untuk menurunkan emisi di Ibu Kota. Kata Anies, perubahan Jakarta sebagai kota macet dan dipenuhi polusi udara menjadi rendah emisi dilakukan dengan penyediaan sistem transportasi yang terintegrasi.

Sektor transportasi menjadi hal penting. Sebab, saat ini jutaan masyarakat pulang-pergi di Jakarta, baik dari dalam kota maupun daerah penyangga Jabodetabek.

"Mengingat ruang lingkup itu, jutaan orang di kota-kota kita memiliki mobilitas harian, volume mobilitas harian yang tinggi ini, emisi dari sektor transportasi telah pasti memberi kita dampak besar terhadap total emisi," ucap Anies.

Karenanya, saat ini Pemprov DKI telah mulai melakukan perbaikan sistem transportasi umum besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.

Di antaranya adalah perluasan rute Transjakarta dan integrasi Mikrotrans untuk mencapai cakupan layanan 82 persen dan meningkatkan PSO (public service obligation) untuk angkutan umum sebesar 180 persen pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2017.

Selain itu, infrastruktur untuk pejalan kaki dan sepeda juga terus ditingkatkan, seperti revitalisasi 364 kilometer trotoar di seluruh Jakarta dan membangun 12 kilometer jalur sepeda terlindungi, serta 63 tempat berbagi sepeda (bike sharing) di sekitar area transit di jalan tersibuk kota.

“Upaya untuk memperluas cakupan transportasi umum dan meningkatkan kualitas layanan pendukungnya telah membuahkan hasil. Hanya dalam kurun waktu dua tahun, jumlah penumpang tahunan angkutan umum di Jakarta meningkat dua kali lipat pada 2019," urai Anies.

Selain itu, Anies menyampaikan implikasi eletrifikasi armada Transjakarta ke depan untuk mempercepat visi dalam mewujudkan mobilitas bersih di Jakarta. Kata Anies, Pemprov DKI juga berkomitmen mengalihkan armada Transjakarta ke bus listrik.

Sebagai awalan akan dilakukan implementasi 100 bus listrik pada trayek Transjakarta eksisting untuk program percontohan. Ke depan, TransJakarta akan mengganti separuh armada busnya menjadi armada listrik, secara bertahap sebelum tahun 2025.

“Dengan mengalihkan armada angkutan umum kami ke kendaraan listrik dan mendorong orang untuk menggunakan angkutan umum, kami berharap dapat mencapai peningkatan kualitas udara dan manfaat kesehatan yang lebih baik,” imbuhnya.