Australia Bangun Stasiun Pengisi Daya Listrik Besar-Besaran, Targetkan 2050 Emisi Nol
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. (foto: : twitter @ScottMorrisonMP)

Bagikan:

JAKARTA – Banyak negara kini terus membangun secara besar-besar stasiun pengisian daya listrik untuk kendaraan listrik. Program ini untuk menyikapi  perpindahan ke kendaraan nol karbon yang sudah dimulai di banyak negara.

Pemerintah Australia pada Selasa, 9 November, menjanjikan proyek sebesar 178 juta dolar Australia (Rp 1,8 triliun) untuk meningkatkan peluncuran stasiun pengisian bahan bakar hidrogen dan pengisian untuk kendaraan listrik (EV). Namun tindakan itu tetap mendapatkan kritik tajam karena masih jauh dari praktik terbaik global.

Aktivis hijau dan pendukung EV telah menyerukan keringanan pajak dan target penjualan untuk meningkatkan penyerapan kendaraan yang lebih bersih di negara, di mana transportasi merupakan sumber emisi gas rumah kaca terbesar ketiga.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan investasi tersebut memberikan "cara Australia" untuk menurunkan emisi transportasi, mengulangi slogan yang dia perkenalkan baru-baru ini untuk menggambarkan jalan tengah negara itu dalam kebijakan perubahan iklim.

"Kami tidak akan memaksa warga Australia keluar dari mobil yang ingin mereka kendarai atau menghukum mereka yang paling tidak mampu melalui larangan atau pajak," kata Morrison dalam sebuah pernyataan. "Sebaliknya, strategi ini akan bekerja untuk menurunkan biaya kendaraan rendah dan nol emisi."

Strategi tersebut harus menurunkan emisi karbon lebih dari 8 juta ton pada tahun 2035, kata pemerintah, berdasarkan proyeksi bahwa baterai listrik dan kendaraan listrik hibrida plug-in akan menghasilkan 30% dari penjualan mobil baru dan truk ringan tahunan pada tahun 2030.

Namun, Dewan Kendaraan Listrik menyebut strategi itu sebagai "penyala", dengan mengatakan setidaknya harus memasukkan standar efisiensi bahan bakar dan potongan harga EV untuk memberi lebih banyak pilihan kepada warga Australia.

"Jika Australia terus menjadi satu-satunya negara maju tanpa standar efisiensi bahan bakar, maka kami akan terus menjadi tempat pembuangan kendaraan paling kotor di dunia," kata Kepala Eksekutif dewan, Behyad Jafari, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Morrison pada 2019 mengecam proposal Partai Buruh sebagai oposisi yang menargetkan setengah dari semua penjualan mobil baru akan menjadi mobil listrik pada 2030, dengan mengatakan kebijakan itu akan "mengakhiri akhir pekan" bagi warga Australia yang ingin menderek trailer dan perahu mereka untuk pergi berkemah.

Penjualan baterai listrik dan kendaraan hibrida plug-in di Australia mencapai rekor 8.688 pada paruh pertama tahun 2021, tetapi hanya mencakup 1,6% dari total penjualan kendaraan ringan di negeri itu. Di Norwegia, pemimpin global dalam usaha beralih ke mobil emisi rendah, menyatakan penjualan kendaraan listrik baterai mencapai hampir 80% dari penjualan mobil baru pada bulan September.

Pendanaan infrastruktur transportasi diumumkan hanya beberapa minggu setelah Morrison mengadopsi target emisi nol karbon bersih pada tahun 2050 dalam menghadapi kritik internasional bahwa produsen batu bara dan gas utama di Australia tidak berbuat cukup untuk mengatasi perubahan iklim.