JAKARTA - Wang Yaping baru saja membuat sejarah, dia menjadi wanita pertama di China yang melakukan perjalanan luar angkasa. Kini, Yaping bersama komandan misi, Zhai Zhigang dan anggota lainnya telah berada di stasiun luar angkasa baru negara tersebut, Tiangong.
Laporan dari Badan Antariksa Berawak China (CMSA), Yaping berhasil menyelesaikan perjalanan luar angkasa selama 6,5 jam pada Senin dini hari bersama Zhigang. Anggota ketiga dari kru Shenzhou-13, Ye Guangfu, tinggal di stasiun luar angkasa untuk mendukung perjalanan luar angkasa dari modul inti.
Yaping lahir pada tahun 1980 di Yantai, Provinsi Shandong, China Timur. Taikonaut berusia 41 tahun itu terpilih untuk menjadi bagian dari awak misi luar angkasa Shenzhou-10 pada April 2013.
Dikutip dari CNN Internasional, Senin, 8 November, dalam misi dan penjelajah ruang angkasa ini, Zhigang merupakan komandannya, dan Yaping sebagai rekannya melangkah keluar dari kabin simpul modul inti stasiun ruang angkasa Tianhe pada Minggu malam, untuk melakukan kegiatan extravehicular (EVA) pertama kru. Yaping secara resmi menjadi wanita China pertama yang menjalankan misi spacewalk.
Keduanya mengenakan pakaian antariksa Feitian generasi baru yang dirancang khusus untuk EVA. Mereka memasang penghenti kaki dan platform kerja ke lengan robot sebelum mereka bekerja sama untuk memasang perangkat suspensi dan mentransfer konektor ke lengan robot. CMSA mencatat bahwa lengan robot memainkan peran pendukung penting dalam proses tersebut.
CMSA juga menyoroti bahwa spacewalk yang mereka lakukan adalah yang pertama dalam sejarah China, di mana seorang pria dan seorang wanita melakukannya bersama. Namun, Yaping adalah wanita kedua China yang berada di luar angkasa setelah Liu Yang. Ia membuat sejarah dengan bergabung dengan pesawat ruang angkasa Shenzhou-9 pada tahun 2012.
Sebelum Yaping, hanya 15 wanita di seluruh dunia yang melakukan perjalanan luar angkasa sejak 1984, ketika astronot Soviet Svetlana Savitskaya menjadi yang pertama melakukannya.
BACA JUGA:
Sejauh ini, sebagian besar penjelajah ruang angkasa wanita berasal dari astronot NASA. Penjelajah luar angkasa wanita adalah, "bagian integral dari ruang berawak, dan Wang telah meninggalkan jejaknya dalam sejarah berkat keberaniannya," ujar Wakil Ketua Komite Transportasi Luar Angkasa untuk Federasi Astronautika Internasional, Yang Yuguang kepada Global Times.
Awak Shenzhou-13 akan melakukan satu atau dua perjalanan ruang angkasa lagi selama enam bulan ke depan, ini adalah tugas terlama di luar angkasa oleh astronot China.
China bertujuan untuk memiliki stasiun yang berawak penuh dan beroperasi pada Desember 2022, target ambisius yang tampaknya berada di jalurnya. Pada bulan September, tiga astronot China lainnya berhasil menyelesaikan masa tinggal tiga bulan di stasiun, di mana mereka bekerja pada modul inti stasiun dan melakukan dua perjalanan ruang angkasa untuk memasang peralatan.