Bagikan:

JAKARTA - China National Space Administration (CNSA) berhasil memulangkan tiga astronot yang telah menghabiskan rekor nasional 182 hari mereka di orbit ke Bumi.

Adalah komandan Zhai Zhigang, Ye Guangfu dan astronot wanita pertama Wang Yaping yang mendarat di zona pendaratan Dongfeng pada pukul 21:56 Timur belum lama ini dalam misi yang dijuluki Shenzhou-13.

Ini merupakan pertama kalinya China menggunakan pengembalian cepat, memotong jumlah orbit setelah meninggalkan Tianhe dari 11 menjadi lima. Mendarat sembilan jam setelah lepas landas.

"Saya ingin melaporkan kepada ibu pertiwi dan orang-orang bahwa kami telah berhasil memenuhi misi luar angkasa Shenzhou-13," kata Zhai.

Kepala perancang sistem astronot program penerbangan luar angkasa manusia China, Huang Weifen mengatakan saat ini para astronot dalam kondisi baik.

“Dilihat dari status para astronot saat ini, kami dapat mengatakan bahwa pelatihan kami dan layanan dukungan kami efektif,” ujar Huang.

Misi ini bukan hanya terpanjang di China dengan ketiganya menghabiskan waktu enam bulan di atas Tianhe, yakni modul inti untuk Tiangong. Tiangong merupakan stasiun luar angkasa China yang sedang dibangun.

Shenzhou 13 adalah bagian dari 11 misi yang direncanakan China untuk menyelesaikan pembangunan Tiangong. China pertama kali meluncurkan modul Tianhe pada April 2021, dan kemudian mengirim tiga taikonaut untuk menjadikan stasiun itu online.

Sementara itu, taikonaut Wang juga membuat sejarah sebagai wanita China pertama yang mengunjungi stasiun luar angkasa negara tersebut dan juga menjadi wanita China pertama yang melakukan spacewalk.

Wang didampingi oleh Ye dan komandan Zhai. Ketiganya telah melewati total dua spacewalk. Mereka melakukan sepasang kegiatan ekstravehicular dengan total 12 jam dan 36 menit, melakukan berbagai eksperimen sains dan uji coba teknologi, bahkan menyelenggarakan kuliah sains langsung untuk siswa di Bumi.

Misi tersebut menjadi bukti kemampuan China untuk melakukan misi luar angkasa manusia jangka panjang dalam unjuk giginya kepada Amerika Serikat (AS). Negara tersebut saat ini juga tengah mempersiapkan misi selanjutnya.

Menurut laporan SpaceNews, Senin, 18 April, misi berikutnya akan menggunakan pesawat ruang angkasa kargo Tianzhou-4 dan kendaraan peluncuran Long March 7 yang sekarang berada di pelabuhan antariksa Wenchang, China selatan yang akan melundur pada bulan depan.

Tianzhou-4 akan mengirimkan pasokan dan propelan ke Tianhe untuk mendukung misi awak Shenzhou-14, yang diharapkan diluncurkan dari Jiuquan pada Juni.

Misi itu juga akan menyambut kedatangan dua modul baru, Wentian dan Mengtian, yang diklaim bakal meluncur awal paruh kedua tahun ini. Dua modul baru tersebut akan berlabuh dengan Tianhe dan menyelesaikan pos orbit tiga modul berbentuk T.

Awak Shenzhou-13 juga berada di atas Tianhe untuk tes transposisi di mana pesawat ruang angkasa kargo Tianzhou-2 digunakan sebagai analog untuk modul stasiun ruang angkasa baru.

Sejatinya, misi pada Juni mendatang ini bukan sekadar misi biasa, tetapi China memanfaatkannya untuk acara budaya yang akan ditampilkan di televisi dalam rangka Tahun Baru Imlek. Para astronot juga akan berinteraksi dengan peserta muda di acara Kedutaan Besar Republik Rakyat China di AS tentang eksplorasi ruang angkasa yang diadakan 9 April.