Bagikan:

JAKARTA - Setelah menjalani misi selama enam bulan untuk menyelesaikan pembangunan stasiun ruang angkasa, Tiangong, tiga astronot China berhasil kembali ke Bumi kemarin.

Dengan menumpang sebuah kapsul, tiga astronot itu yang termasuk, komandan Chen Dong, astronot Liu Yang dan Cai Xuzhe mendarat di lokasi pendaratan di Gurun Gobi di China utara sekitar pukul 12.10 siang waktu setempat.

Sebelum kembali ke Bumi, ketiga astronot itu berada di Tiangong bersama tiga rekannya yang tiba Rabu minggu lalu dalam misi Shenzhou-15 untuk masa tinggal enam bulan juga.

Diketahui, Chen, Liu, dan Cai telah menjadi bagian dari misi Shenzhou-14, yang diluncurkan pada Juni lalu. Peristiwa ini bukan tanpa sejarah, itu menandai pertama kalinya China memiliki enam astronot di luar angkasa pada waktu yang sama dan di Tiangong.

Para astronot dibawa keluar dari kapsul oleh petugas medis sekitar 40 menit setelah mendarat. Mereka semua tersenyum, dan tampak dalam kondisi baik, melambaikan tangan dengan gembira kepada para pekerja di lokasi pendaratan.

“Saya sangat beruntung telah menyaksikan penyelesaian struktur dasar stasiun luar angkasa Tiongkok setelah enam bulan yang sibuk dan memuaskan di luar angkasa. Seperti meteor, kami kembali berpelukan dari ibu pertiwi," ungkap Chen yang dikutip dari Sky News, Senin, 5 Desember.

Selama berada di Tiangong, para astronot mengawasi lima pertemuan dan berlabuh dengan berbagai pesawat ruang angkasa, termasuk satu yang membawa sepertiga dari tiga modul stasiun. Modul ketiga dan terakhir merapat dengan stasiun bulan ini.

Mereka juga melakukan berbagai eksperimen, melakukan tiga perjalanan luar angkasa, menyiarkan ceramah sains langsung dari stasiun, dan melakukan berbagai eksperimen.

Sebagai informasi, China membangun stasiunnya sendiri setelah dikeluarkan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), sebagian besar karena keberatan Amerika Serikat (AS) atas hubungan dekat program luar angkasa China dengan Tentara Pembebasan Rakyat, sayap militer Partai Komunis yang berkuasa.

Sekarang, Tiangong adalah bagian dari rencana resmi China untuk kehadiran manusia permanen di orbit dan merupakan tonggak penting dalam program luar angkasa berawak selama tiga dekade di negara itu, yang pertama kali disetujui pada 1992.

Dengan berat sekitar 66 ton, itu bisa menjadi satu-satunya stasiun ruang angkasa yang masih beroperasi jika ISS pensiun sekitar akhir dekade seperti yang diharapkan.