JAKARTA – CEO Tesla Inc, Elon Musk, pada Kamis, 15 April membuat kritik keras terhadap regulator sekuritas AS. Ia menyebut pejabat Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) "bajingan" karena mengajukan tuduhan penipuan terhadapnya atas tweet pada 2018 tentang keinginannya menjadikan Tesla sebagai perusahaan pribadi.
Kamis lalu, Musk juga telah membuat berita besar dengan mengungkap tawaran pengambilalihan tunai senilai 43 miliar dolar AS (Rp 617,7 triliun) pada perusahaan media sosial Twitter Inc . Musk juga menyampaikan keluhannya kepada SEC selama sambutannya di Konferensi TED di Vancouver, beberapa waktu lalu.
Musk, orang terkaya di dunia menurut majalah Forbes, mengatakan pendanaan untuk mengambil alih perusahaan mobil listriknya secara pribadi sebenarnya diamankan pada saat dia memposting tweetnya, tetapi SEC "tetap melakukan penyelidikan publik yang aktif."
"Jadi saya terpaksa menyerah kepada SEC secara tidak sah. Bajingan-bajingan itu," kata Musk kepada hadirin.
Musk mengatakan dia merasa terpaksa untuk menyelesaikan masalah dengan SEC karena bank mengancam akan berhenti menyediakan modal jika dia tidak melakukannya, yang akan membuat Tesla segera bangkrut.
"Jadi itu seperti menodongkan pistol ke kepala anak Anda," kata Musk.
"Saya terpaksa mengakui bahwa saya berbohong untuk menyelamatkan hidup Tesla dan itulah satu-satunya alasan," tambah Musk, seperti dikutip Reuters.
Musk dan Tesla masing-masing membayar denda perdata 20 juta dolar AS (Rp 287,3 miliar) karena sanksi SEC. Musk terpaksa mengundurkan diri sebagai ketua Tesla - untuk menyelesaikan klaim SEC bahwa Musk menipu investor pada 7 Agustus 2018, dengan memposting di Twitter bahwa ia telah "mendapatkan dana" untuk menjadikan perusahaan itu pribadi.
SEC mengatakan pada saat itu, tweet tentang pendanaannya "pada kenyataannya tidak memiliki dasar yang memadai."
Keputusan SEC lainnya juga mengharuskan Musk untuk mendapatkan izin dari pengacara Tesla sebelum membuat tweet dan pernyataan publik lainnya, yang dapat menjadi materi bagi Tesla.
BACA JUGA:
Juru bicara SEC tidak segera menanggapi permintaan komentar dari media atas pernyataan Musk tersebut pada Kamis lalu.
Musk sendiri juga sudah menolak undangan untuk bergabung dengan dewan Twitter, pekan lalu, setelah ia mengungkapkan kepemilikannya atas lebih dari 9% saham di Twitter.
Saat meluncurkan tawaran pengambilalihan Twitter, Musk mengatakan dia membuat tawaran itu karena dia percaya "sangat penting (bagi twitter) untuk menjadi arena inklusif untuk kebebasan berbicara."
Musk mengatakan dia yakin algoritma Twitter harus open-source dan menyarankan kode di baliknya harus tersedia di Github, platform milik Microsoft untuk berbagi kode dalam pengembangan perangkat lunak.
Ditanya apakah dia memiliki dana untuk melakukan kesepakatan itu, Musk berkata: "Saya memiliki aset yang cukup. Saya dapat melakukannya jika memungkinkan." Namun dia tidak menawarkan rincian lebih lanjut.