JAKARTA - Royal Dutch Shell pada Rabu 1 September mengumumkan rencana untuk memperluas jaringan titik pengisian kendaraan listriknya di Inggris. Shell dikabarkan ingin memasang 50.000 pos stasiun pengisian daya listrik di jalan-jalan negara itu pada tahun 2025.
Shell akan mengimplementasikan rencana tersebut melalui ubitricity, sebuah perusahaan titik pengisian di jalan yang diakuisisi pada Februari yang mengoperasikan sekitar 3.600 pengisi daya di Inggris.
Ekspansi ini merupakan bagian dari dorongan yang didukung pemerintah untuk dengan cepat menumbuhkan armada kendaraan listrik (EV) Inggris sejalan dengan target untuk mengurangi emisi karbon hingga nol pada tahun 2050. Inggris juga berencana untuk melarang penjualan mobil bensin dan diesel baru pada tahun 2030. .
Menurut laporan pemerintah baru-baru ini, antara 280.000 dan 480.000 titik pengisian akan dibutuhkan di Inggris pada tahun 2030, dibandingkan dengan 25.000 tempat saat ini. Untuk mendukung perluasan titik pengisian di Inggris, Shell berencana untuk membantu pihak berwenang setempat membiayai pemasangannya.
BACA JUGA:
Perusahaan Inggris-Belanda yang selama ini dikenal sebagai produsen dan pemain bahan bakar minyak dari fosil untuk kendaraan, ingin berubah menjadi perusahaan penyedia energi listrik. Namun Shell tidak memberikan perincian tentang biaya inisiatif, yang akan menghasilkan uang dengan menjual kekuatannya di titik pengisian.
Shell bertujuan untuk mengembangkan jaringan global titik pengisian kendaraan listriknya dari lebih dari 60.000 titik saat ini menjadi 500.000 pada tahun 2025 sebagai bagian dari strateginya untuk menjadi perusahaan nol emisi bersih pada pertengahan abad.