JAKARTA - Tesla baru-baru ini mempercepat perkembangan pengisian listrik global dengan menghadirkan Supercharger kendaraan listrik generasi terbaru ke wilayah Inggris.
Supercharger ini tidak hanya menawarkan pengisian yang cepat, tetapi juga mengenalkan sistem pembayaran nontunai yang praktis.
Dilaporkan Autocar pada Jumat, 25 Agustus, stasiun pengisian daya ini dikenal sebagai V4 dan dilengkapi dengan kabel sepanjang tiga meter dan mampu mengisi daya hingga lebih dari 250 kW untuk kendaraan listrik yang menggunakan penghubung CCS.
Bagi pengguna kendaraan listrik yang ingin mengakses fasilitas ini, tersedia opsi pembayaran dengan kartu atau melalui aplikasi Tesla dengan tarif sebesar 50 pence (mata uang Inggris) atau Rp9.375 per kWh.
Meskipun daya pengisian ini masih kalah dari fasilitas lain yang menawarkan daya tinggi, seperti yang dimiliki oleh Gridserve dengan 350 kW, Tesla yakin bahwa V4 akan mendapatkan pembaruan melalui pemutakhiran daring yang akan membuat pengisian daya menjadi lebih cepat di masa depan.
V4 menampilkan desain yang lebih modern dibandingkan dengan generasi sebelumnya, V3. Dengan balutan warna hitam dan putih yang lebih minimalis, serta dilengkapi dengan layar digital yang memudahkan pengguna melakukan transaksi pembayaran menggunakan kartu dengan tanda terima digital yang dapat diunduh melalui kode QR.
Stasiun Supercharger V4 pertama di Inggris dapat ditemukan di Tottenham, London Utara, yang terletak di diler Tesla. Namun, Tesla berencana untuk memperluas jaringan pengisian daya ini ke seluruh wilayah Inggris.
Pengenalan jaringan pengisian daya ini di Inggris sejalan dengan visi perusahaan untuk mempercepat perkembangan kendaraan listrik masa depan. Tesla berencana untuk memasang setidaknya 1.100 stasiun pengisian daya di 115 lokasi, dengan 10 fasilitas di setiap area.
BACA JUGA:
Di AS, beberapa produsen kendaraan telah setuju untuk mendukung penggunaan pengisian daya NACS dari Tesla. Di antara mereka termasuk Ford, GM, Volvo, Mercedes-Benz, dan Nissan. Honda dan Acura juga baru-baru ini mengisyaratkan akan mengadopsi teknologi ini pada kendaraan terbaru mereka. Meskipun beberapa produsen lain telah sepakat untuk membangun infrastruktur pengisian daya sendiri di AS, termasuk tujuh raksasa otomotif global seperti BMW, GM, Hyundai, Kia, Mercedes-Benz, Stellantis, dan Honda.
Dalam upaya bersama ini, tujuh raksasa otomotif tersebut berkomitmen untuk membangun jaringan pengisian daya kendaraan listrik yang mudah diakses, nyaman, dan dapat diandalkan, dengan rencana untuk menyediakan 30.000 titik pengisian daya tinggi untuk memfasilitasi jutaan pengguna kendaraan listrik.