Bagikan:

JAKARTA - Geisz Chalifah meradang saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disindir pedas oleh Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.

Sindiran Giring ke Anies menyusul putusan PTUN Jakarta yang memerintahkan Anies mengeruk Kali Mampang. Giring bilang, apakah hanya melalui pengadilan agar Anies bisa bekerja? Rupanya Geisz tidak terima. 

Alih-alih menjawab kritikan Giring, Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol ini justru melontarkan cacian ke Giring. Geisz bilang begini, "Eh pecundang nyali kambing kapan lu berani debat terbuka sama gue. Debat ttg persoalan yg lu posting juga boleh,” ujar Geiz lewat Twitternya (@GeiszChalifah). “Bacot lu doang yg gede otak lu dikit,” tambah Geisz.

Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menilai, seharusnya Geisz menjawab kritikan Giring secara substansial ketimbang mengeluarkan makian seperti itu.

"Geisz ini kelihatan sekali tidak pintar, memaki-maki. Kalau dia mau membalas sindiran Giring ya masuklah ke substansi. Kalau Geisz pintar sindiran itulah yang harus dijawab tapi dia kok malah menghina Giring sebagai pecundang nyali kambing bacot doang gede otak dikit? Ini rada memuakkan," terang Ade Armando dilansir melalui Youtube CokroTV, Selasa, 22 Februari.

Ade menambahkan, karakter 'meledak-ledak' Geisz ini jelas berbanding terbalik dengan Anies baswedan yang ingin terkesan cool, dan menjawab berbagai kritik dengan logika. Atau, menurut Ade, kemarahan Anies memang sudah memancak karena kerap dikritik namun memerintahkan Geisz untuk maju ke gelanggang.

Seharusnya, Anies bisa menggunakan deretan orang pintar yang duduk di kursi TGUPP menjawab berbagai kritik kepada kinerja Pemprov DKI. Ade menduga, sosok seperti Geisz ditempatkan untuk melumpuhkan dialog yang substantif atau mengalihkan topik ke hal-hal yang jurang penting.

"Fungsi orang semacam Geisz ini untuk melumpuhkan percakapan. Kalau dalam talk show, orang seperti Geisz bisa muncul selama setengah jam tapi tak sekalipun bicara hal substantif. Dia meracau saja, dan dengan cara itulah dia mengalihkan perhatian dari soal-soal pokok. Anies beruntung punya orang seperti Gaisz adalah contoh mereka yang bicara tanpa akal sehat," terang Ade.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi mengklaim pihaknya sedang melaksanakan pekerjaan pengerukan Kali Mampang

Hal ini menanggapi putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Majelis Hakim PTUN Jakarta menghukum Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeruk total Kali Mampang. Putusan ini menindaklanjuti gugatan yang dimenangkan warga korban banjir awal 2021 di sekitar Kali Mampang.

"Sebetulnya, ada atau tidaknya gugatan ini, selama ini Pemprov DKI Jakarta sudah mengerjakan seluruh poin yang menjadi tuntutan penggugat," kata Dudi Gardesi dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu, 19 Februari.

"Ada yang pengerjaannya masih berjalan di lapangan dan ada yang sudah dikerjakan. Semua upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam penanggulangan banjir merupakan bagian dari on-going program," imbuhnya.