JAKARTA - Sistem pertahanan rudal HISAR O+ yang diproduksi di dalam negeri dikirim Kamis malam pekan ini untuk digunakan oleh militer, menjadikan Turki kini mandiri dalam pertahanan rudal ketinggian sangat rendah, rendah dan menengah.
HISAR O+ dikembangkan secara lokal bekerja sama dengan raksasa industri pertahanan Turki, Aselsan dan Roketsan.
Sistem pertahanan udara yang memiliki kemampuan pertahanan 360 derajat, mampu menyerang dan menembak setidaknya sembilan target berbeda secara bersamaan.
Didedikasikan untuk pertahanan udara pasukan stasioner dan aset penting terhadap pesawat tempur, helikopter, drone, rudal jelajah dan rudal udara-ke-permukaan, HISAR O+ mencegat target pada jarak 25 kilometer (15,5 mil).
Melansir Daily Sabah 20 Januari, sistem HISAR O+ akan melakukan misi pertahanan udara titik dan regional dengan arsitektur yang terdistribusi dan fleksibel.
Desember lalu, sistem pertahanan rudal HISAR O+, yang mencapai tahap produksi massal pada Juli, sukses menghantam pesawat target dalam uji tembak, sebut Kementerian Pertahanan Turki.
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter, kementerian mengatakan uji tembak ini dilakukan di Aksaray Shooting Range pada 24 Desember 2021, dari Sistem Peluncuran Rudal Otonom.
"Rudal HISAR O+ siap digunakan," sebut pihak Kementerian Pertahanan.
BACA JUGA:
Bulan Maret tahun lalu, sistem pertahanan udara jarak menengah Hisar-O+ menyelesaikan uji tembak, yang merupakan uji coba jarak terjauh dan ketinggian tertinggi yang dilakukan di negara tersebut hingga saat ini.
Untuk diketahui, selain proyek HISAR O+, pengembangan sistem pertahanan rudal jarak jauh SIPER masih berlangsung dan diharapkan siap pada tahun 2023.