Bagikan:

JAKARTA - Badan intelijen Amerika Serikat (AS) CIA mengungkapkan, sejauh ini kecil kemungkinan Rusia atau agen asing lainnya menyebabkan mayoritas insiden kesehatan anomali, yang dialami para diplomat dan agen intelijen AS di seluruh dunia, menurut seorang pejabat Kamis.

Pejabat itu, yang menjelaskan kesimpulan dari laporan sementara tentang apa yang disebut Sindrom Havana, mengatakan mayoritas 1.000 kasus "dapat dijelaskan secara wajar oleh kondisi medis atau faktor lingkungan dan teknis, termasuk penyakit yang sebelumnya tidak terdiagnosis."

"Kami sejauh ini tidak menemukan bukti keterlibatan aktor negara dalam insiden apa pun," ungkap pejabat tersebut seperti mengutip Reuters 21 Januari.

"Temuan ini tidak mempertanyakan fakta bahwa petugas kami melaporkan pengalaman nyata dan menderita gejala nyata," lanjut pejabat tersebut.

Kendati demikian, CIA terus menyelidiki dua lusin kasus yang tidak dapat dijelaskan yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut, apakah ada negara asing yang terlibat, tambah pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim.

"Kami tidak mengesampingkan keterlibatan aktor asing dalam kasus ini," sambung pejabat itu.

Terpisah, berbicara pada konferensi pers di Berlin, Menteri Luar Negeri Antony Blinken berjanji Pemerintah AS akan terus menyelidiki masalah tersebut.

"Kami tidak akan meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk sampai ke dasarnya," terang Menlu Blinken, yang berada di Berlin sebagai bagian dari serangkaian pertemuan mengenai Rusia dan Ukraina.

Penyakit misterius Sindrom Havana pertama kali dilaporkan di antara pejabat AS di ibu kota Kuba pada 2016, telah menyerang diplomat, pejabat, dan anggota keluarga AS di luar negeri. Gejala yang dialami termasuk migrain, mual, penyimpangan memori dan pusing.

"Kami akan terus melakukan semua yang kami bisa dengan semua sumber daya yang dapat kami bawa untuk memahami, sekali lagi, apa yang terjadi, mengapa dan siapa yang mungkin bertanggung jawab," tegas Menlu Blinken, seraya menambahkan bahwa Departemen Luar Negeri akan terus fokus pada pembuatan yakin mereka yang menderita mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan.

Direktur CIA William Burns membuat janji serupa.

"Meskipun kami telah mencapai beberapa temuan sementara yang signifikan, kami belum selesai," ujar Burns dalam sebuah pernyataan.

"Kami akan melanjutkan misi untuk menyelidiki insiden ini dan memberikan akses ke perawatan kelas dunia bagi mereka yang membutuhkannya," janjinya.