Kronologi <i>Micro Lockdown</i> di Krukut: Berawal dari 1 Suspek Omicron
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Empat RT di RW 02 Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat dilakukan karantina wilayah atau micro lockdown akibat temuan klaster COVID-19.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia menjelaskan, awalnya terdapat seorang warga setempat yang positif COVID-19 pada Rabu, 5 Januari kemarin.

Pasien ini mengalami gejala COVID-19 setelah pulang dari kawasan Anyer, Banten, dan kawasan Puncak, Bogor. Dinkes lalu melakukan pemeriksaan wgole genome sequencing (WGS) untuk mendeteksi variannya. Berdasarkan pengamatan sementara, pasien COVID-19 wanita berinisial R ini suspek varian Omicron.

"Untuk ibu R ini probable Omicorn," kata Dwi saat dihubungi, Senin, 10 Januari.

Lantas, Dinkes langsung melakukan penelusutan kontak atau tracing dan tes COVID-19 kepada warga Krukut yang tinggal berdekatan dengan pasien tersebut. Sebab, ada kemungkinan terdapat warga lainnya yang suspek omicron.

Hasil tracing dan testing, ditemukan 35 warga lainnya yang positif COVID-19. Dinkes juga memeriksa WGS atas spesimen puluhan warga ini untuk mendeteksi Omicron.

Akibatnya, Pemprov DKI memutuskan untuk menerapkan micro lockdown di empat RT tersebut. "Dari wiayah dilakukan micro lockdown yang dikelola pimpinan setempat dan masyarakat di sana," ucap Dwi.

Lebuh lanjut, Dwi mengungkapkan saat ini pasien COVID-19 masih dirawat dan diisolasi. Kebanyakan mereka menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet.

"kemudian yang positif sudah diisolasi, mayoritas di Wisma Atlet. Sampai kapan? Kalau sudah tidak ada lagi proses penularaan yang berlanjut," imbuhnya.