Jumlah Pengujian COVID-19 di Indonesia Belum Sesuai Standar WHO
Ilustrasi COVID-19 (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan jumlah pengujian COVID-19 secara individu di Indonesia saat ini belum mencapai standar World Health Organization (WHO). Angka pengujiannya berada jauh dari standar.

"Kami menggunakan standar WHO bahwa pemeriksaan per orang adalah 1:1.000 penduduk per minggu dan untuk penduduk Indonesia yang 260 juta maka yang harus dites adalah targetnya adalah 267.700 tes per minggu," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 25 Agustus.

Sementara Indonesia jumlah pengujiannya saat ini belum mencapai angka tersebut. Secara keseluruhan, jumlah pengujian individu baru mencapai 35,6 persen standar WHO. "Pemerintah Indonesia dan Pemda berusaha keras memenuhi target ini," tegasnya.

Wiku menjelaskan saat ini jumlah laboratorium pengujian di Indonesia jumlah sudah memadai. Namun, ada beberapa kendala yang harus dihadapi seperti peningkatan petugas laboratorium untuk meningkat kinerja.

"Sekarang sudah ada 320 laboratorium di bawah 12 lembaga yang berusaha untuk meningkatkan tes dengan baik," jelasnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis tambahan kasus positif COVID-19 terbaru per hari ini. Sebanyak 21.275 spesimen diperiksa hari ini. Hasilnya, ada 2.447 kasus positif COVID-19 baru.

"Total akumulasi kasus positif sejak COVID-19 ditemukan di Indonesia mencapai 157.859 orang," demikian dikutip dari data Kemenkes, Selasa, 24 Agustus.

Selanjutnya, kasus sembuh pada hari ini bertambah 1.807, sehingga totalnya ada 112.867 orang sembuh. Kemudian, kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 99 orang dan totalnya 6.858 orang.