Bagikan:

JAKARTA - Aksi pencurian helm mewah terjadi di toko Vape Jalan Pahlawan Revolusi, Nomor 6, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Pencurian tersebut terekam kamera CCTV yang ada di lokasi.

Dalam video itu, terlihat satu maling menggasak sebuah helm dari sepeda motor yang terparkir di sekitar area toko vape tersebut.

Dari pengakuan Ipul, salah satu pegawai toko vape menuturkan, aksi pencurian helm terjadi sekira pukul 22.15 WIB.

Kata Ipul, pelaku yang berjenis kelamin pria tersebut sempat berpura-pura ingin mengecas handphone miliknya.

Lantas pelaku pun mendatangi pelanggan yang ada di luar toko vape tersebut untuk meminjam kabel cas.

Namun, lantaran colokkan kabel cas tak sesuai dengan lubang isi baterai handphone si pelaku, dia pun urung melakukannya.

Dari situlah, usai pelanggan masuk ke toko, si pelaku yang memakai sweater bertudung itu langsung memantau situasi di parkiran area toko vape.

Terlihat dalam rekaman CCTV, sejumlah sepeda motor terparkir di sana.

"Pelaku cek kondisi tuh, habis itu dia motornya diputarbalikiin (ke arah jalan raya), terus langsung dia ambil satu helm dari motor punya customer," kata Ipul kepada wartawan, Rabu 5 Januari.

Ipul melanjutkan, berdasarkan keterangan korban, helm tersebut tergolong baru dibeli dan harganya bisa mencapai Rp1 juta.

"Helmnya helm Zeus dan masih baru, kata customer. Kalau harga kisaran sampai sejuta," ucap Ipul.

Menurut Ipul, proses pelaku untuk melancarkan aksinya kurang lebih memakan waktu satu jam. Mulai dari dia bersiasat pura-pura ingin mengecas handphone hingga akhirnya menggondol helm lalu kabur ke arah Jalan Layang Klender.

"Yang saya perhatikan, dari CCTV proses dia satu jam. Dari jam 10.15 sampai jam 11.15 WIB," ucapnya.

Wajah pelaku yang secara jelas terekam di kamera CCTV bahkan kini terpampang di tembok toko vape tersebut. Hal itu dilakukan sebagai cara agar pengunjung dapat mengenali pelaku maling helm itu.

"Iya wajahnya dipajang di tembok biar bikin jera pelaku, jadi dia geraknya enggak meluas," katanya.

Menurut Ipul, korban sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke akun-akun media sosial. Belum ke pihak kepolisian.

"Korban udah bikin laporan tapi baru bikin ke beberapa akun-akun doang, belum ke polisi," ucapnya.