Pegawai Toko Durian di Kebayoran Lama Hadapi Perampok Bercelurit, Cuma Kasih Uang Rp300 Ribu Motor dan Handphone Aman
Tangkap layar CCTV aksi perampokan di toko durian Kebayoran Lama

Bagikan:

JAKARTA - Komplotan begal bersenjata tajam berulah di sebuah toko durian di Jalan Arteri Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan terekam CCTV. Pelaku berjumlah dua orang dengan menggunakan helm. Nampak salah pelaku mengeluarkan senjata tajam jenis celurit.

Dihubungi terpisah korban pembegalan, Yogi Pamungkas (37) mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu, 1 Februari, sekitar pukul 20.35 WIB.

Saat kejadian, seluruh karyawan telah pulang ke rumah masing-masing. Ia tinggal seorang diri di toko durian tersebut.

“Semua karyawan tuh pulang jam 19.00 karena sudah selesai. Saya masih nunggu, ada paket mau datang, kurir,” kata Yogi saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Februari.

Lanjut Yogi, tiba-tiba datang dua orang tak dikenal memakirkan kendaraanya di depan tokonya. Menurut Yogi, gerak-gerik mencurigakan, dia berpura-pura memperbaiki kendaraannya.

“Pura-pura benerin motor atau apa di sini kayak ada yang rusak. Setelah itu, 15 sampai 20 menit kemudian datang orang itu nanyain alamat. Nggak logisnya dia nanya alamat Pondok Indah, sedangkan dia dari arah sana juga, dari arah Pondok Indah,” ucapnya

“Ya sudah positif thinking, kasih tahu alamatnya dimana. Habis itu nggak lama langsung ngeluarin celurit, masuk ke dalam minta kunci motor sama ngambil HP,” sambungnya.

Mengetahui pelaku mengambil handphone, Yogi langsung merebut kembali. Pelaku pun kembali mengancam dengan meminta kunci motor.

Setelah bernegosiasi, akhirnya korban menyerahkan uang Rp300 ribu, agar pelaku segera meninggalkan lokasi.

“HP-nya saya rebut balik karena memang buat kebutuhan kerja, dirayu mau nggak mau, dijelasin kalau ini memang buat kerja dan nggak ada (HP) lagi. Terus yang terakhir kunci motor saya minta, saya iming-imingi uang cash saja,” tuturnya.

Setelah diberikan sejumlah uang, kedua pelaku itu meninggalkan lokasi kejadian. Ia mengungkapkan, meski telah dirampas uangnya, Yogi tidak mengalami kekerasan fisik.

“Sentuhan fisik nggak ada, cuma memang pengancaman celuritnya terus-terusan,” tutupnya.