Tak Lolos Ambang Batas Parlemen di Hasil Survei SMRC, PAN Tak Kaget jadi 'Partai Nasakom'
Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi (Foto: DPR RI)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) tidak kaget menanggapi hasil survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kemarin, Selasa, 28 Desember.

Dalam survei tersebut PAN ditempatkan sebagai partai yang tak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen. Sebab, PAN hanya mendapatkan elektabilitas 1,8 persen pada survei SMRC.

"PAN tidak kaget, tidak panik, dan juga tidak baper (terbawa perasaan, red) dengan hasil survei itu," ujar Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan, Rabu, 29 Desember.

Menurutnya, PAN sudah terbiasa dengan hasil survei yang selalu menempatkan partai yang diketuai Zulkifli Hasan itu dibawah 4 persen.

"Sejak 2004 hingga tahun 2021 saat ini ketika PAN di survei, elektabilitasnya ya selalu berkisar antara 1 sampai 2 persen saja," kata Viva.

Bahkan, Viva mengistilahkan PAN sebagai partai nasakom alias nasib satu koma di berbagai lembaga survei. Padahal PAN sudah berkegiatan secara massif.

"Meski PAN masif membuat program dan kegiatan masyarakat, tetapi ketika di survei hasilnya selalu konstan, menjadi “Partai Nasakom”, partai yang nasibnya satu koma saja," demikian Viva.

Sebelumnya, Lembaga Saiful Muzani Research & Consulting (SMRC) mencatat dukungan pemilih terhadap partai NasDem, PPP dan PAN belum meyakinkan. Sebab, dukungan publik terhadap ketiga partai itu masih di bawah 4 persen atau belum memenuhi ambang batas parlemen.

Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, mengatakan pada survei kali ini, NasDem hanya mendapat dukungan publik sebesar 3,4 persen, PPP 2,7 persen, dan PAN 1,8 persen.

“Ketiga partai ini tidak mengalami perubahan berarti dalam dua tahun terakhir,” ujar Abbas dalam forum rilis bertajuk 'Prospek Partai Politik dan Calon Presiden: Kecenderungan Perilaku Politik Pemilih Nasional' secara online, Selasa, 28 Desember.

Sementara pada survei Maret 2020 lalu, NasDem didukung pemilih 3 persen. "Sementara PPP dan PAN mendapatkan suara sekitar 2,4 dan 2,3 suara," katanya.