Bagikan:

JAKARTA - Tersangka dalam kebakaran fatal di sebuah gedung di Osaka, Jepang minggu lalu, diduga ingin meniru serangan pembakaran mematikan tahun 2019 di sebuah stuido animasi di Kyoto, yang juga melibatkan pembelian bensin sebelumnya, sumber investigasi mengatakan Selasa.

Kebakaran unit gedung yang ditempati klinik kesehatan mental pada Jumat lalu menewaskan 25 orang. Korban jiwa bertambah setelah seorang perempuan berusia 20-an tahun tewas Selasa pagi, menurut polisi. Diketahui, sebanyak 27 orang dilarikan ke rumah sakit setelah kebakaran tersebut.

Mengutip Kyodo News 21 Desember, sumber investigasi mengatakan sebuah artikel surat kabar tentang kebakaran studio animasi yang menewaskan 36 orang, ditemukan di tempat tempat tinggal tersangka yang bernama Morio Tanimoto di daerah Nishiyodogawa. Ini membuat polisi menduga ia menggunakan metode serupa.

Menurut sumber, kebakaran kecil terjadi di tempat tinggal pria itu sekitar 30 menit sebelum kebakaran klinik, dengan polisi mencurigai dia mungkin mencoba menyalakan bensin sebelum serangan pembakaran yang direncanakan.

Tersangka yang juga pasien berusia 61 tahun di klinik, membeli sekitar 10 liter bensin pada akhir November, membuat polisi berpikir dia memiliki niat kuat untuk membunuh orang, kata sumber tersebut.

Tanimoto juga diyakini telah berusaha menutup pintu darurat klinik dengan pita perekat dari luar sehari sebelum kebakaran untuk mencegah orang melarikan diri, kata sumber investigasi lainnya.

Polisi yakin Tanimoto menyalakan api di lantai empat gedung di Kita Ward kota Jepang barat sekitar pukul 10:15 Jumat. Tanimoto tetap dalam kondisi serius karena keracunan karbon monoksida.

Sementara, dari 25 korban, 21 telah diidentifikasi termasuk direktur klinik, Kotaro Nishizawa, 49, kata polisi. Nishizawa memberi tahu istrinya bahwa dia telah menemukan selotip di pintu yang mengarah ke tangga darurat sehari sebelum kejadian dan melepaskannya, menurut sumber tersebut.

Rekaman kamera keamanan yang diambil di klinik psikosomatik dan psikiatri menunjukkan, kebakaran terjadi sekitar satu hingga dua menit setelah kedatangan Tanimoto. Polisi menduga dia pergi ke klinik dengan kedok menerima pemeriksaan medis.

Selain itu, rekaman kamera juga menunjukkan tersangka meletakkan kantong kertas di depan area resepsionis klinik. Tersangka kemudian berjongkok di dekat tas dan menggerakkan tangannya, setelah itu api terlihat dengan cepat naik ke langit-langit. Pemantik api ditemukan di tempat api diduga berasal.

Soal pembelian bensin, Tanimoto rupanya mengaku itu untuk motornya.Dia menunjukkan identitasnya pada saat pembelian karena diharuskan membeli bensin dengan wadah.