Incar Pemimpin Senior Taliban di Perbatasan Afgahnistan dengan Pakistan, Rudal Drone Gagal Meledak
Ilustrasi drone. (Wikimedia Commons/Fg Off Owen Cheverton)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah rudal yang diluncurkan dari drone menghantam rumah yang terletak di perbatasan Afghanistan dengan Pakistan, diduga mengincar pemimpin senior Taliban, gagal meledak menurut sumber-sumber Taliban Pakistan.

Salah seorang pejabat Taliban mengatakan, pesawat tak berawak itu menembakkan rudal ke hujra, atau wisma tamu di kompleks Maulvi Faqir Mohammad, seorang pemimpin senior gerakan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP).

"Sekitar pukul 03.30 tiba-tiba sebuah drone muncul di langit. Kami khawatir dan menyarankan Maulvi Faqir untuk pergi ke tempat yang aman, tetapi dia menolak dan berpendapat tidak mungkin bersembunyi di siang hari," sebut pejabat itu yang berbicara dengan syarat anonim, mengutip Reuters 17 Desember.

Sekitar setengah jam kemudian, ketika Faqir Mohammad meninggalkan rumahnya sendiri untuk mengunjungi wisma, rudal itu menyerang.

"Dia berada sekitar 3 meter dari ruang hujra, ketika drone menembakkan rudal dan menabrak ruangan yang sama. Untungnya rudal itu tidak meledak, dia dan orang lain di sekitarnya tetap aman," ungkap sumber tersebut.

Faqir Mohammad adalah mantan wakil pemimpin TTP yang menghabiskan delapan tahun di penjara Bagram, Afghanistan sebelum dibebaskan oleh Taliban Afghanistan, menyusul penggulingan pemerintah yang didukung Barat di Kabul pada 15 Agustus.

Upaya nyata untuk membunuhnya dalam serangan pesawat tak berawak terjadi, setelah pembicaraan untuk menyetujui gencatan senjata permanen antara TTP dan pemerintah Pakistan gagal pekan lalu. Pangkalnya, gerakan militan menolak untuk memperpanjang gencatan senjata 30 hari.

TTP, yang telah berjuang selama bertahun-tahun untuk menggulingkan pemerintah di Islamabad, adalah gerakan terpisah dari Taliban Afghanistan. Tetapi, para pejuang TTP dan para pemimpin senior telah lama diketahui berlindung di wilayah perbatasan timur Afghanistan yang tidak memiliki hukum.