Bagikan:

JAKARTA - Rusia dan China harus berdiri teguh dalam menolak campur tangan Barat dan membela kepentingan keamanan masing-masing, Presiden Vladimir Putin dan Xi Jinping setuju dalam panggilan video pada Hari Rabu.

Percakapan mereka, delapan hari setelah Presiden Putin berbicara dengan Presiden AS Joe Biden dalam format yang sama, menggarisbawahi bagaimana permusuhan bersama terhadap Barat membawa Moskow dan Beijing lebih dekat.

Salah satu pembicaraan kedua pemimpin negara ini terkait dengan pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Di tengah boikot diplomatik yang dilakukan sejumlah pemimpin negara, Presiden Putin menerima undangan untuk hadir di pesta olahraga musim dingin tersebut dengan tangan terbuka.

Dia mengatakan, dirinya berharap untuk bertemu Presiden Xi di Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada Bulan Februari 2022, oesta olahraga yang Gedung Putih pekan lalu mengatakan pejabat Pemerintah AS akan memboikot karena, 'kekejaman' hak asasi manusia China terhadap minoritas Muslim di wilayah barat Xinjiang.

"Saya ingin mencatat bahwa kami selalu mendukung satu sama lain dalam masalah kerja sama olahraga internasional, termasuk penolakan segala upaya untuk mempolitisasi olahraga dan gerakan Olimpiade," tegas Presiden Putin, mengutip Reuters 16 Desember.

Diberitakan sebelumnya, setelah Amerika Serikat menyatakan melakukan boikot politik terhadap gelaran Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Australia, Inggris dan Kanada juga menyatakan boikot.

Menanggapi hal ini, China mengkritik keras langkah negara-negara tersebut, menyatakan mereka akan membayar harga tindakan keliru berupa boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing 2022.

"Amerika Serikat, Inggris dan Australia telah menggunakan platform Olimpiade untuk manipulasi politik. Mereka harus membayar harga untuk tindakan keliru mereka," tegasnya dalam konferensi pers reguler," kata Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

Wang menegaskan, China tidak khawatir tentang 'efek domino' dari boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, setelah Australia, Inggris dan Kanada bergabung dengan Amerika Serikat dalam memutuskan untuk tidak mengirim pejabat ke Olimpiade.

"Saya tidak melihat perlu khawatir tentang efek domino. Sebaliknya, sebagian besar negara di dunia telah menyatakan dukungannya untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing," jelas Wang ketika ditanya tentang kemungkinan lebih banyak boikot.