Bagikan:

JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) sebagai holding BUMN farmasi saat ini sedang melakukan uji klinis tahap III untuk vaksin COVID-19 dari Sinovac, perusahaan asal China. Nantinya, vaksin tersebut akan disuntikkan kepada 1.620 orang relawan.

Kementerian BUMN menargetkan uji coba kepada relawan tersebut akan dilakukan pada awal September tahun ini. Namun, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku enggan menjadi salah satu relawan uji coba vaksin corona tersebut.

Erick beralasan, dirinya ingin mendahulukan masyarakat yang memenuhi persyaratan sebagai relawan. Namun, dia menegaskan, bahwa hal ini bukan karena dirinya tak ingin disuntikkan vaksin dalam masa uji coba.

"Kenapa? Oh, kalau saya enggak etis, lebih baik relawan yang sesuai syarat yang sudah ditentukan. Bukannya enggak mau disuntik, ya. Sebagai Menteri BUMN disuntik di belakang lah, biarkan masyarakat dulu baru saya. Tapi bukannya karena takut disuntik ya," ujarnya, dalam diskusi virtual bersama Kumparan, Jumat, 7 Agustus.

Berbeda dengan Erick, juru bicaranya yakni Arya Sinulingga justru berminat untuk menjadi relawan. Bahkan dirinya sudah mengirimkan semua persyaratan dan tengah mempersiapkan diri.

"Saya Arya Sinulingga akan mendaftar sebagai relawan ke Bio Farma. Saya kemarin sudah mengirimkan KTP saya dan dalam waktu dekat saya melakukan pendaftaran," ujar Arya dalam keterangannya kepada media, Selasa, 27 Juli.

Arya mengungkapkan uji klinis tahap II sudah dilakukan terlebih dahulu di China dan sudah diujicobakan juga ke manusia.

Di Indonesia, uji klinis tahap III melibatkan relawan yang harus memenuhi sejumlah syarat. Beberapa persyaratannya antara lain orang dewasa sehat, berusia 18 hingga 59 tahun, tidak sedang mengikuti uji klinis lain, dan tidak pernah memiliki riwayat terinfeksi virus SAR-CoV-2 atau COVID-19.

"Kemudian, saya juga tidak ada penyakit lain, sehingga saya melihat bahwa ini adalah langkah untuk menjadi relawan," ujarnya.

Arya merinci sejumlah tahapan untuk menjadi relawan. Setelah melewati tahap administrasi calon relawan akan menjalani tes kesehatan. Kemudian, relawan akan diambil sampel darahnya. Setelah 14 hari, relawan akan diberikan vaksin. Selang 14 hari, relawan akan diberikan vaksin kembali.

"Jadi ada empat kunjungan penelitian yang akan dilakukan terhadap saya. Ini dilakukan supaya apa yang menjadi sebuah tantangan kita, bagaimana vaksin ini bisa dijadikan vaksin untuk menghadapi corona," jelasnya.

Seperti diketahui, BUMN melalui PT Bio Farma tengah menyelesaikan uji klinis tahap III vaksin Sinovac asal China. Jika pelaksanaannya lancar dan tidak ada hambatan, akan memproduksi vaksin dan menyuntikkan 30 hingga 40 juta vaksin di awal tahun 2021 ke masyarakat Indonesia.

Penyuntikkan massal tersebut nantinya akan membutuhkan kerja sama yang kompak antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TNI, Polri dan Palang Merah Indonesia (PMI).