Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengklarifikasi pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang enggan menjadi relawan uji coba vaksin COVID-19.

Arya bilang, ada salah satu syarat menjadi relawan vaksin yang tidak bisa dipenuhi Erick. Dalam syarat itu, relawan harus berdomisili di Bandung. Selain itu, relawan tidak boleh meninggalkan wilayah Bandung hingga penelitian sampai selesai.

"Syarat menjadi relawan ada keharusan domisili di Bandung raya dan larangan meninggalkan wilayah penelitian hingga penelitian selesai. Hal ini tidak bisa dipenuhi warga di luar Bandung, termasuk Menteri Erick Thohir," kata Arya dalam keterangannya, Minggu, 9 Agustus.

Meski begitu, Arya menyebut Erick akan terus menjadi pendorong berbagai upaya akselerasi penanganan COVID-19, termasuk pengembangan dan kolaborasi produksi vaksin serta terapi penyembuhan COVID-19 di Indonesia.

PT Bio Farma (Persero) sebagai holding BUMN farmasi saat ini sedang melakukan uji klinis tahap III untuk vaksin COVID-19 dari Sinovac, perusahaan asal China. Nantinya, vaksin tersebut akan disuntikkan kepada 1.620 orang relawan.

Sampai saat ini, tim peneliti masih terus mengumpulkan relawan untuk uji klinis vaksin fase ketiga ini. Proses uji klinis vaksin itu akan dilakukan pada 11 Agustus di Kota Bandung.

Pada tanggal 11 Agustus itu uji klinis vaksin dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, lalu dilanjutkan dengan lima tempat lainnya yang menjadi lokasi uji klinis. Relawan akan diperiksa kesehatannya terlebih dahulu sebelum mencoba vaksin.

"Warga Bandung raya yang memenuhi kriteria bisa berpartisipasi dan menjadi bagian dari perjalanan bersejarah hadirnya vaksin yang sangat diharapkan kehadirannya di bumi pertiwi ini," ungkap Arya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku enggan menjadi salah satu relawan uji coba vaksin virus corona. Erick beralasan, dirinya ingin mendahulukan masyarakat yang memenuhi persyaratan sebagai relawan. Namun, dia menegaskan, bahwa hal ini bukan karena dirinya tak ingin disuntikkan vaksin dalam masa uji coba.

"Kalau saya enggak etis, lebih baik relawan yang sesuai syarat yang sudah ditentukan. Bukannya enggak mau disuntik, ya. Sebagai Menteri BUMN disuntik di belakang lah, biarkan masyarakat dulu baru saya. Tapi bukannya karena takut disuntik ya," ucap Erick.